Bisnis Ponari Tak Terbendung

Praktik Dibuka Lagi, Sehari 5.000 Pasien

Bisnis Ponari Tak Terbendung
TETAP NEKAT: Jalan masuk menuju rumah Ponari dipenuh massa pengunjung yang mengantri pengobatan dari Ponari. Setelah sempat ditutup, praktik Dukun Cilik Ponari dibuka lagi. Foto: Donny/Radar Mojokerto/JPNN
Apalagi penutupan praktik Ponari terbukti justru kontra produktif. Bahkan dinilai lebih banyak mendatangkan hal negatif. Lantaran masyarakat yang sudah tidak sabar menanti pengobatan Ponari rela mengambil apa saja yang berhubungan dengan Ponari. Mulai dengan mengambil air di kamar mandi yang biasa digunakan Ponari hingga air dari talang rumahnya. ’’Mereka juga sampai merusak dan mengambil gedek (dinding dari bamboo, Red) rumah Ponari,’’ terangnya.

Apalagi dalam  perkembangan terakhir, warga sampai rela menganiaya siapa pun yang menghalangi mereka berobat pada Ponari. Termasuk keluarga Ponari sendiri. Dalam kondisi seperti saat ini, masyarakat yang menginginkan kesembuhan tidak beda dengan orang yang lama kelaparan.  

Hal itu menurutnya justru semakin berpotensi merusak keyakinan seseorang lantaran syirik. Karena sudah seakan-seakan menunjukkan sikap, bahwa segala yang berhubungan dengan Ponari-lah yang mampu memberikan kesembuhan. ’’Melihat perkembangan yang ada, praktik selayaknya dibuka, seraya terus membimbing dan meyakinkan masyarakat bahwa Ponari dengan batunya hanyalah sarana untuk sembuh, sementara yang memberikan penyembuhan dan kesehatan tetap Allah,’’ terangnya.

Semua yang diterima Ponari menurutnya merupakan anugerah dari Allah. ’’Jadi harus disyukuri dan dimanfaatkan untuk kemaslahatan masyarakat dengan cara yang maslahah pula,’’ bebernya.

JOMBANG - Keinginan warga untuk mendapatkan pengobatan ala dukun cilik Ponari di Dusun Kedungsari, Desa Balongsari, Kecamatan Megaluh semakin tak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News