Bisnis Properti Belum Tunjukkan Gairah Positif
Senin, 25 Februari 2019 – 11:12 WIB

Ilustrasi perumahan yang sedang dibangun. Foto: Kaltim Post/JPNN
Membeli properti mahal bisa menjadi beban bagi mereka nantinya. Kondisi tidak menentu bisa saja mereka jatuh.
Contohnya komoditas batu bara ini masih belum aman. Tiongkok penutup impor lagi, bisa jatuh lagi tambang emas hitam ini.
“Dengan demikian, pemerataan kebutuhan rumah di seluruh wilayah pun bisa terwujud. Meski tidak sebagus rumah komersial, yang penting mereka punya rumah pribadi,” terang Lana. (aji/ndu2/k18)
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih menyambut positif aturan baru mengenai batas maksimal gaji penerima fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) untuk pembelian rumah subsidi.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pemerintah Siapkan 20 Ribu Rumah Siap Huni untuk Guru, Mendikdasmen: Ada Subsidinya
- 20 Ribu Guru di Sejumlah Daerah Ini Segera Menerima Kunci Rumah Subsidi
- Berkinerja Moncer sepanjang 2024, PANI Bukukan Rekor Pendapatan & Laba
- Polda Riau Bangun 75 Rumah Subsidi, Wujudkan Kesejahteraan Personel
- Bank Mandiri Biayai 1.012 Rumah Subsidi Berkonsep Green House, Cek Lokasinya di Sini!
- LippoLand Punya Logo, Visi & Misi Baru Sambut Pertumbuhan Properti Indonesia