Bisnis Satelit di Indonesia Kurang Dilirik, Pakar Bicara Begini

jpnn.com, JAKARTA SELATAN - Founder IndoTelko Forum Doni Ismanto menilai isu bisnis satelit di Indonesia jarang diperbincangkan dan kurang mendapat perhatian.
Hal tersebut sangat disayangkan, mengingat satelit ialah tulang punggung telekomunikasi serta wujud kedaulatan di angkasa.
Saat ini, ada dua satelit yang berada di Indonesia, yakni Geostationery Orbit (GEO) dan Low Earth Orbit (LEO).
Satelit GEO menawarkan kestabilan posisi unggul dengan kapasitas transponder besar yang ideal untuk melayani wilayah geografi Indonesia yang luas.
Sementara itu, satelit LEO menawarkan latensi rendah dengan kecepatan tinggi, tetapi kapasitas transponder yang terbatas.
Satelit tersebut itulah menjadi primadona dalam 4-5 tahun terakhir, dalam memenuhi kebutuhan broadband yang semakin tinggi.
Hanya saja, umur satelit itu hanya berusia 5 tahun, sehingga membutuhkan banyak satelit untuk mencakup banyak lokasi.
Di luar peluncurannya, Doni Ismanto menuturkan masalah lainnya, yakni Indonesia masih kekurangan sumber daya manusia (SDM) ahli industri satelit.
Menengok peluang bisnis satelit di Tanah Air, para eksper membeberkan fakta ini.
- Pakar Anggap Proyek PIK 2 Dongkrak PAD & Ciptakan Lapangan Kerja Tanpa Bebani APBN
- Telkomsel Prediksi Trafik Data pada Ramadan & Idufitri 2025 Meroket, Jadi Sebegini
- Kiprah Telkomcel dalam Transformasi Digital di Timor Leste
- MAXStream Studios Bawa Little Rebels Cinema Club ke Festival Film Internasional Berlin 2025
- Mensesneg Sebut Anggaran Retret Kepala Daerah Sepenuhnya dari APBN
- Istana: Anggaran yang Diefisiensi Tidak Punya Pengaruh Besar Terhadap Masyarakat