Bisnis Satelit di Indonesia Kurang Dilirik, Pakar Bicara Begini
Namun, nyatanya kapasitas satelit yang tersedia tersebut selalu habis sebelum meluncur.
"Faktanya, kapasitas selalu habis sebelum satelit meluncur, slot itu penuh," kata Ridwan.
Oleh karena itu, dia menilai perlu ada kerja sama dalam membuat satelit asing, dengan catatan pengendalian NMS dan Gateway harus di Indonesia.
Selanjutnya, memberikan peluang kepada swasta dan BUMN untuk menyediakan komunikasi satelit geostasioner.
Mengingat satelit GEO masih dibutuhkan, pembangunannya bisa dengan isentif berupa dana universal service obligation (USO) dan APBN.
"Hal ini penting untuk memastikan agar Negara memiliki kendali atas infrastruktur siber serta kebijakan internet seperti trust positive yang dijalankan oleh Kominfo dan kebijakan lawful intercept dapat dilaksanakan," tutur Ridwan. (mcr31/jpnn)
Menengok peluang bisnis satelit di Tanah Air, para eksper membeberkan fakta ini.
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah
- Telkomsel Gelar Program Poin Gembira Festival, Hadiahnya Menggiurkan
- PPN Bakal Naik 12 Persen, Gaikindo Merespons Begini
- 4 Fakta Penting Kinerja APBN hingga Oktober 2024, Penerimaan Bea Cukai Capai Rp 231,7 T
- Jika Terpilih jadi Gubernur, Ridwan Kamil Janjikan Warga Dapat Bansos Double
- Peringati Hari Ayah, Telkomsel Ajak Masyarakat Luangkan Waktu Telepon Orang Tua
- Sri Mulyani Buka-bukaan soal Peluang APBN Perubahan, Permintaan Prabowo?