Bisnis Satelit di Indonesia Kurang Dilirik, Pakar Bicara Begini

Namun, nyatanya kapasitas satelit yang tersedia tersebut selalu habis sebelum meluncur.
"Faktanya, kapasitas selalu habis sebelum satelit meluncur, slot itu penuh," kata Ridwan.
Oleh karena itu, dia menilai perlu ada kerja sama dalam membuat satelit asing, dengan catatan pengendalian NMS dan Gateway harus di Indonesia.
Selanjutnya, memberikan peluang kepada swasta dan BUMN untuk menyediakan komunikasi satelit geostasioner.
Mengingat satelit GEO masih dibutuhkan, pembangunannya bisa dengan isentif berupa dana universal service obligation (USO) dan APBN.
"Hal ini penting untuk memastikan agar Negara memiliki kendali atas infrastruktur siber serta kebijakan internet seperti trust positive yang dijalankan oleh Kominfo dan kebijakan lawful intercept dapat dilaksanakan," tutur Ridwan. (mcr31/jpnn)
Menengok peluang bisnis satelit di Tanah Air, para eksper membeberkan fakta ini.
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah
- Catatan Utang Indonesia Terbaru, Sebegini Nilainya
- Trafik Broadband Meroket Selama Libur Lebaran 2025, Telkomsel Beber Penyebabnya
- Digiland 2025, Tak Hanya Hadirkan Event Lari, Bakal ada Sheila on 7 Hingga Padi Reborn & Pasar UMKM
- Telkomsel Siap Berburu Frekuensi 700 MHz & 2,6 GHz
- Bicara di Bursa, Misbakhun Tegaskan MBG Program Mulia
- IHSG Memang Anjlok Selasa Kemarin, Tetapi Penyerapan SBN Sesuai APBN