Bisnis Setan
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Awal mula nama Rawon Setan juga tidak muncul dari ide pemiliknya, tetapi diberikan oleh para pelanggannya.
Penjual rawon itu membuka warung kecil di pinggir jalan pada malam hari sampai menjelang subuh.
Sebagaimana warung kecil pada umumnya, warung rawon itu juga tidak punya nama.
Para pelanggannya kebanyakan orang-orang yang kerja malam hari atau orang-orang yang bekerja di industri hiburan malam.
Tidak jarang terlihat wanita-wanita pekerja malam--dengan masih mengenakan ‘’pakaian dinas’’ yang serba seksi--makan di warung itu.
Dari kombinasi faktor buka malam dan pelanggan-pelanggan yang melek malam itulah kemudian muncul sebutan rawon setan.
Penyebutan dari mulut ke mulut itu menjadi berkah bagi pemilik warung. Pelanggannya semakin ramai dari berbagai kalangan.
Warungnya kemudian dibangun lebih besar dan rapi, dan di depan warung tertulis papan nama besar ‘’Rawon Setan’’.
Gacoan oleh MUI diterjemahkan sebagai taruhan, sehingga dianggap ada unsur judi dalam nama itu.
- Strategi Telkom Memperbaiki Harga Saham TLKM
- Kementerian BUMN Setorkan Dividen ke Negara Rp 85,5 Triliun, Optimistis Meningkat 2025
- MUI Imbau Umat Islam Pilih Pemimpin yang Berintegritas, Tidak Terima Suap dan Politik Dinasti
- Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol
- NCCR &I CSP Kembali Gelar ASRRAT 2024
- Arasoft Dorong Digitalisasi Pendidikan di Indonesia