Bisnis Suku Cadang Mobil Palsu Lebih Menguntungkan Ketimbang Jual Narkoba
jpnn.com, JAKARTA - Bisnis spare part atau suku cadang mobil palsu dikabarkan lebih menguntungkan dibanding jual narkoba.
Pasalnya, sejumlah produsen otomotif saat ini sedang menghadapi krisis chip dan suku cadang. Namun, pasar komponen otomotif palsu sedang booming.
Menurut Kepala Kekayaan Intelektual Produk Hukum Daimler Floria Adt, lebih dari 1,7 juta produk suku cadang palsu disita dan 550 penggerebekan terjadi sepanjang tahun 2020.
Angka tersebut meningkat dibanding tahun sebelumnya. Selama pandemi perdagangan produk palsu itu secara online meningkat signifikan.
Perusahaan asal Jerman itu menyadarai hal tersebut dan berhasil menghapus 138 ribu produk palsu dan platform online.
Adt mencatat dari sebelum pandemi lebih dari tiga kali lipat telah melakukan penghapusan.
Daimler sendiri lebih berfokus pada produk suku cadang yang berhubungan dengan keselamatan seperti rem cakram dan pelek.
"Komponen-komponen ini mungkin terlihat sah, tetapi sering kali merupakan tiruan berkualitas rendah yang tidak memenuhi standar pabrikan,” kata Adt seperti dikutip Carscoops, Rabu (4/8).
Bisnis spare part atau suku cadang mobil palsu dikabarkan lebih menguntungkan dibanding jual narkoba.
- 2 ASN di Penajam Paser Utara Ditangkap terkait Narkoba
- Penabrak 1 Keluarga di Pekanbaru Sempat Konsumsi Sabu-Sabu
- Penyelundupan 19 Butir Ekstasi Digagalkan Petugas Lapas Karawang
- Korban Meninggal Gegara Pengemudi Calya Mabuk Narkoba jadi 3 Orang, Ini Identitasnya
- Tahun Baru, Pesta Narkoba, Pulangnya Sejoli Menabrak Pemotor di Pekanbaru, Ibu dan Anak Tewas
- Waspada Peredaran Jamu Kunyit Narkoba