BJ Habibie Dihina, Malaysia Harus Beri Klarifikasi
Selasa, 11 Desember 2012 – 19:12 WIB
Salah satu kesalahan Habibie menurut Zainudin adalah telah melepas Timor Timur dari Wilayah Indonesia pada 1999 silam. "Beliau mengakhiri jawatan dalam kehinaan setelah menjadi presiden sejak 20 Oktober 1999," tulis Zainudin.
Dalam tulisan berjudul "Persamaan BJ Habibie dengan Anwar Ibrahim", Zainudin memang mengkritik keduanya. Zainudin menuduh Habibie menjadi gunting dalam lipatan dalam pemerintahan Presiden Indonesia Soeharto. Hal tersebut sama dengan apa yang dilakukan Anwar terhadap pemerintah Mahathir Mohammad.
Malik sangat menyesalkan komentar Zainudin yang dianggap tidak profesional.
Kata dia, pernyataan sang mantan Menteri Penerangan itu sama saja tidak menghormati hubungan baik Indonesia-Malaysia. "Sebaiknya pihak Malaysia mencabut statemen itu agar tidak terjadi ketegangan hubungan," ungkap Malik.
Mantan Sekjen GP Ansor itu mendesak supaya pemerintah lebih tegas dan mau bersikap ketika ada masalah dengan Malaysia. Menurutnya, respon yang diberikan pemerintah Indonesia jangan asal-asalan saja.
JAKARTA - Anggota DPR Komisi II Abdul Malik Haramain memprotes tulisan mantan Menteri Penerangan Malaysia Zainudin Maidin yang dianggap telah menghina
BERITA TERKAIT
- Prabowo Tak Diundang ke HUT PDIP, tetapi Bakal Diminta Hadir Pas Kongres
- Raih 3 Juta Lebih Suara, Andra Soni-Dimyati Ditetapkan jadi Gubernur & Wagub Terpilih Banten
- Gelar HUT ke-52 di Sekolah Partai, PDIP Lakukan dengan Konsep Seperti Ini
- Kongres V Bakal Tindak Lanjuti Hasil Rakernas Soal Penetapan Megawati Jadi Ketum PDIP
- Tim Hukum DIA Bakal Bongkar Dugaan 1,6 Juta Tanda Tangan Palsu di Pilgub Sulsel
- KPU Jakarta Resmi Menetapkan Pramono-Rano Sebagai Gubernur dan Wagub Jakarta