BJ Habibie: Keanekaragaman Bukan Pemecah Belah

BJ Habibie: Keanekaragaman Bukan Pemecah Belah
BJ Habibie. Foto: Dedi Yondra/JawaPos.com

jpnn.com, JAKARTA - Presiden RI ketiga Prof Dr BJ Habibie mengimbau masyarakat Indonesia tidak mempersoalkan tentang keanekaragaman. Keanekaragaman menjadi sukses negara-negara maju seperti Jerman. Namun, ada syarat lain yang harus dipenuhi untuk menjadi negara maju.

"Keanekaragaman itu aset dan pengungkit kemajuan. Namun, ada syaratnya, biar beragam bahasa harus satu, tulisannya (di media) harus sama jangan berbeda-beda agar dipahami masyarakat, dan tidak buta huruf," tutur Habibie saat menyampaikan sambutan di puncak Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-23 di Pekanbaru, Jumat (10/8).

Pendidikan dan pembudayaan juga penentu kemajuan negara. Namun, kata Habibie, tanpa teknologi yang inovatif negara akan jalan di tempat.

Dia lantas menceritakan bagaimana Indonesia mampu menciptakan teknologi pesawat terbang yang canggih, N-250. Pesawat ini menjadi awal kebangkitan teknologi nasional.

"N-250 pesawat paling canggih. Negara lain belum punya Indonesia sudah ada. Dan itu dibuat anak bangsa," ucapnya.

Di usianya yang ke-82, Habibie berharap dengan teknologi inovatif Indonesia bisa berdaulat dari sisi pangan, keamanan, ekonomi. Hal ini perlu didukung dengan sumber daya manusia.

"Anak-anak milenial harus lebih hebat dari zaman saya dulu. Saya sudah 82 tahun, mau naik tangga saja harus dipegang tapi pikiran saya seperti 28 tahun," tandasnya. (esy/jpnn)


Presiden RI ketiga Prof Dr BJ Habibie mengimbau masyarakat Indonesia tidak mempersoalkan tentang keanekaragaman


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News