B.J.Habibie: Kita Harus Bikin Pesawat

jpnn.com - jpnn.com - Presiden Ke-3 RI B.J. Habibie menilai, budaya dan pendidikan tidak cukup memajukan sebuah bangsa.
Indonesia selama ini mempunyai banyak sumber daya manusia (SDM) terdidik. Namun, lapangan kerjanya masih kurang.
Akibatnya, banyak warga berpendidikan tinggi yang merantau ke luar negeri dan bekerja di sana.
’’Daya saing yang tinggi itu hanya bisa ditempa jika manusia yang bersangkutan tidak nganggur, tidak di-PHK. Sepintar apa pun orang, kalau tidak ada kesempatan untuk menerapkan dan mengembangkan inovasi, ya daya saing bangsa tidak mampu ditingkatkan,’’ katanya dalam Presidential Lecture di kantor Bank Indonesia (BI) kemarin (13/2).
Dia mengusulkan bank sentral melalui BI Institute mengkaji pembuatan neraca jam kerja. Tujuannya, mengukur tingkat produktivitas masyarakat Indonesia.
Habibie merasa resah dengan tingginya impor. Menurut dia, pemerintah harus memperjuangkan produk dalam negeri.
Bagi Habibie, tingginya impor mencerminkan rendahnya dukungan negara terhadap daya saing dan inovasi anak bangsa.
Dengan pembuatan neraca jam kerja, pemerintah bakal lebih mudah mengukur dan mengambil kebijakan mengenai pembukaan lapangan kerja serta menilai tingkat produktivitas pekerja.
Presiden Ke-3 RI B.J. Habibie menilai, budaya dan pendidikan tidak cukup memajukan sebuah bangsa.
- Dapat Penghargaan dari UNS, Mentan Amran Ikuti Jejak BJ Habibie
- Raih Sertifikasi dari CASA Australia, FL Technics Indonesia Perkuat Pariwisata di Bali
- Pesawat A400M Pertama untuk Indonesia Masuki Tahap Perakitan Akhir di Seville
- Reza Rahadian Mengajak Publik untuk Mengunjungi Wisma Habibie & Ainun
- Wisma Habibie & Ainun Dibuka untuk Umum, Reza Rahadian Ungkap Sebuah Kenangan
- Akhirnya Wisma Habibie & Ainun Dibuka untuk Umum