Bjorka
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Senin, 12 September 2022 – 14:45 WIB
Hal yang sama terjadi pada publik Inggris dalam kasus referendum ‘’Brexit’’ pada 2016.
Referendum ini bertujuan untuk meminta pendapat rayat Inggris apakah tetap bergabung dengan Uni Eropa atau keluar dari Eropa.
Data yang bocor itu dipakai sebagai alat untuk melakukan disinformasi kepada publik untuk mendiskreditkan kelompok pro-Eropa.
Akhirnya, kelompok Brexit yang menghendaki Inggris keluar dari Eropa menang, dan Inggris pun keluar dari Uni Eropa.
Belakangan banyak orang yang menyesal akan pilihan itu.
Keluarnya Inggris dari Uni Eropa dianggap sebagai kesalahan.
Akan tetapi, nasi sudah menjadi bubur basi, tidak bisa dimakan lagi.
Inggris telanjur Brexit, dan Trump telanjur menang.
Berbagai data diretas oleh Bjorka, termasuk data level dewa milik Presiden Jokowi dan milik beberapa menteri.
BERITA TERKAIT
- Pernyataan Effendi Setelah Bertemu Jokowi Dianggap Upaya Merongrong PDIP
- Temui Jokowi di Solo, KKPG Dorong Gibran Jadi Kader Golkar
- Jokowi Masuk Daftar Pemimpin Korup, Inas: Tuduhan OCCRP Tanpa Bukti
- Penggeledahan KPK di Rumah Hasto Pengalihan Isu OCCRP soal Jokowi?
- Aktivis Geruduk KPK, Minta Kasus Korupsi Jokowi dan Keluarganya Diusut
- Kehilangan Bulan