Bjorka
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Kasus Trump bisa terjadi di Indonesia. Banyak kalangan yang meragukan pernyataan Presiden Jokowi mengenai subsidi BBM yang besarnya Rp 503 triliun.
Para ekonom kritis menunjukkan bukti-bukti bahwa data itu manipulatif.
Akan tetapi, Jokowi mungkin memakai strategi ‘’post-truth’’ ala Donald Trump.
Dia tidak merasa berbohong, dia hanya menyampaikan post-truth.
Kebobolan data ini bukan hal yang remeh.
Menteri Mahfud tidak boleh menganggap data apa pun sebagai tidak penting.
Menteri Mahfud tentu sudah tahu bahwa komputasi awan yang menghasilkan big data itu berasal dari data remeh temeh, yang kemudian diolah menjadi data emas berlian yang berharga tinggi.
Kebobolan data miliaran warga Indonesia itu, tidak mustahil, akan melahirkan kecurangan politik dalam Pemilu 2024 mendatang. Waspadalah. (*)
Berbagai data diretas oleh Bjorka, termasuk data level dewa milik Presiden Jokowi dan milik beberapa menteri.
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Cak Abror
- Isu Matahari Kembar Diredakan Muzani, Bukan Dasco Apalagi Hasan Nasbi, Tumben
- Matahari Kembar
- Sahroni Nilai Pertemuan Sespimmen Polri dengan Jokowi Kurang Pas, Begini Alasannya
- Lemkapi Minta Pertemuan Sespimmen dengan Jokowi Tak Dipolitisasi
- Peserta Sespimmen Menghadap Jokowi, Pengamat Singgung Dugaan Keterlibatan Polisi Pada Pilpres 2024
- Muncul Usulan Copot Menteri Terafiliasi Jokowi, Legislator PDIP: Berarti Ada Masalah