BK DPR Harus Serius Usut Wakil Rakyat Cabul
Kamis, 24 Mei 2012 – 19:36 WIB

BK DPR Harus Serius Usut Wakil Rakyat Cabul
JAKARTA - Badan Kehormatan (BK) DPR diharapkan serius dalam menangani dugaan pelecehan seksual yang diduga melibatkan beberapa anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), termasuk kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan Ketua Fraksi Hanura DPR, berinisial Sunardi Ayub. Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) menilai langkah serius BK sangat ditunggu untuk mengembalikan citra DPR yang kian terpuruk. Menurut Lucius, upaya membongkar kasus ini merupakan ujian keberanian BK DPR. Sebagai penjaga moral DPR, BK harusnya responsif dengan laporan yang disampaikan masyarakat. Apalagi, BK memiliki peran strategis dalam mendongkrak citra DPR.
"Penuntasan kasus ini merupakan salah satu upaya mengembalikan kewibawaan dan kehormatan 560 orang wakil rakyat. Memprihatinkan, karena DPR selaku wakil rakyat tidak bisa menjadi figur tauladan atau gagal menjadi seorang manusia bermoral," kata peneliti Formappi, Lucius Karus, di Jakarta, Kamis (24/5).
Baca Juga:
Sebagaimana diberitakan, Sunardi diduga melakukan perbuatan asusila. Berdasarkan pengakuan sopirnya, Arifin, Sunardi kerap bermesraan dengan sesama politisi Hanura berinisial M di dalam mobil hingga apartemen pribadinya di bilangan Jalan Casablanca, Jakarta Selatan. M adalah Bendahara Fraksi Partai Hanura sekaligus anggota Komisi II DPR.
Baca Juga:
JAKARTA - Badan Kehormatan (BK) DPR diharapkan serius dalam menangani dugaan pelecehan seksual yang diduga melibatkan beberapa anggota Dewan Perwakilan
BERITA TERKAIT
- PKS Instruksikan Kader di Pos Menteri & Kepala Daerah Menyukseskan Program Prabowo
- Kasus Rekayasa Penangkapan Cawabup Bengkulu Selatan Diadukan ke Bawaslu RI
- Dirja Pastikan KPU DKI Telah Kembalikan Sisa Hibah Rp 448 Miliar kepada Pemprov
- Rapat Bareng Menhan, Legislator Ungkit Utang Triliunan TNI AL
- Soal Usulan Pemakzulan Gibran, Bung Komar Dorong MPR Bikin Tim Kajian
- Dukung Curhatan Gubernur Anwar Hafid soal DBH Pertambangan, ART: Sulteng Butuh Keadilan