BK DPR Jualan Furniture di Turki
Jumat, 26 November 2010 – 18:35 WIB
Di tempat yang sama, peneliti Indonesian Coruption Watch (ICW), Febri Diansyah mempertanyakan dagangan furniture BK DPR di Turki. "Alasan mereka ke Yunani adalah studi banding soal etika. Tapi hari ini kita baru mendengar bahwa mereka ternyata benar membelok ke Turki untuk menjual furniture. Bukan menyaksikan tarian perut," kata Febri.
Baca Juga:
Karena tidak adanya keterangan resmi soal hasil kunker studi banding etika BK DPR ke Yunani itu, lanjutnya, maka sudah pada tempatnya publik menyoal keberadaannya di Turki.
"Studi banding etika ke Yunani itu hanya kedok untuk dapat anggaran plesiran. Sementara yang mereka lakukan adalah dagangan furniture di Turki. Fakta ini harus ditelusuri karena diduga kuat telah terjadi penyalahgunaan anggaran negara,” tegas Febri.
Sebelumnya, delapan anggota BK DPR pada 23-29 Oktober lalu ke Yunani dengan dalih belajar soal kode etik. Kepergian tersebut diributkan karena di sela-sela transit mereka di Turki, para anggota BK DPR itu meminta tari perut kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia di Turki.
JAKARTA - Pimpinan rombongan plesiran delapan anggota Badan Kehormatan (BK) DPR ke Yunani, Nudirman Munir mengaku delegasinya berhasil menjual furniture
BERITA TERKAIT
- Kantor PKS Didemo Massa, Minta Kadernya Disanksi
- Pemilih Gerindra, PDIP, Golkar & PAN Lebih Pilih Agustiar Sabran-Edy Pratowo
- Survei Jateng Jadi Polemik, Persepi Harus Bongkar Data SMRC, Indikator, & Populi Center
- Ribuan Peserta Hadiri Kampanye Akbar Paslon Sendi-Melli
- Pertebal Dukungan ke Luluk-Lukman, Sukarelawan Cantiq Surabaya Gelar Konvoi
- Survei Publicsensum: Elektabilitas Isran-Hadi Makin Moncer di Pilkada Kaltim