BK DPR Jualan Furniture di Turki

BK DPR Jualan Furniture di Turki
BK DPR Jualan Furniture di Turki
Di tempat yang sama, peneliti Indonesian Coruption Watch (ICW), Febri Diansyah mempertanyakan dagangan furniture BK DPR di Turki. "Alasan mereka ke Yunani adalah studi banding soal etika. Tapi hari ini kita baru mendengar bahwa mereka ternyata benar membelok ke Turki untuk menjual furniture. Bukan menyaksikan tarian perut," kata Febri.

Karena tidak adanya keterangan resmi soal hasil kunker studi banding etika BK DPR ke Yunani itu, lanjutnya, maka sudah pada tempatnya publik menyoal keberadaannya di Turki.

"Studi banding etika ke Yunani itu hanya kedok untuk dapat anggaran plesiran. Sementara yang mereka lakukan adalah dagangan furniture di Turki. Fakta ini harus ditelusuri karena diduga kuat telah terjadi penyalahgunaan anggaran negara,” tegas Febri.

Sebelumnya, delapan anggota BK DPR pada 23-29 Oktober lalu ke Yunani dengan dalih belajar soal kode etik. Kepergian tersebut diributkan karena di sela-sela transit mereka di Turki, para anggota BK DPR itu meminta tari perut kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia di Turki.

JAKARTA - Pimpinan rombongan plesiran delapan anggota Badan Kehormatan (BK) DPR ke Yunani, Nudirman Munir mengaku delegasinya berhasil menjual furniture

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News