BK Minta Cafe Milik Anggota F-PD Ditutup

Disebut-sebut Tempat Kumpul Calo Anggaran

BK Minta Cafe Milik Anggota F-PD Ditutup
BK Minta Cafe Milik Anggota F-PD Ditutup
Ruhut mengaku memang terkadang  duduk-duduk di kafe itu namun sama sekali tidak tahu kalau kafe itu dijadikan tempat berkumpul para calo anggaran. ”Saya kadang di situ tapi enggak  tahu kalau itu calo banggar,” lontarnya.

Namun Ruhut memastikan rekannya itu akan menerima kalau keputusannya memang harus ditutup. ”Dia sewa tempat itu. Bila nanti rumah tangga DPR ingin penyegaran (ditutup), kami akan patuh,” tandas  Ruhut.

Sedangkan Ketua BK, M. Prakosa, menegaskan rekomendasi merelokasi kafe itu murni atas pertimbangan estetika. ”Pertimbangannya, kalau dilihat gedung lembaga tinggi negara atau gedung parlemen di tempat yang lain, biasanya yang namanya kantin ditempatkan tidak di depan. Artinya tidak mencolok.  Apalagi tempat untuk kumpul-kumpul.  Ini dari segi cita rasa, untuk kerapian saja,” terang M. Prakosa.

Dijelaskan, tempat orang berkumpul tidak diatur secara spesifik, karena di manapun tempatnya diperbolehkan. ”Asalkan tempat itu tidak terlalu mencolok seperti di jalur utama di mana para tamu DPR seperti menteri atau tamu negara berkunjung ke komisi atau ruang rapat paripurna,” urainya.

Dia beralasan, setiap orang yang menuju Gedung Nusantara II maupun ke gedung paripurna pasti melintasi Kafe Bengawan Solo  karena lokasinya yang strategis itu. ”Tempatnya saja terlalu mencolok sekali,” imbuhnya.

JAKARTA - Kafe Bengawan yang disebut tempat kongkow para calo anggaran yang berlokasi di depan Gedung Nusantara II Komplek DPR RI akhirnya resmi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News