BKF Pastikan Cadangan Dana Subsidi Cukup
Kamis, 14 Oktober 2010 – 09:49 WIB
Pengamat Energi yang juga Direktur ReforMiner Institute mengatakan, meski konsumsi BBM bersubsidi bakal melampaui kuota, namun bebannya pada subsidi akan tereduksi karena harga minyak yang di bawah asumsi serta nilai tukar Rupiah yang lebih kuat dari asumsi APBN-P 2010. "Jadi, APBN masih akan kuat," ujarnya.
Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menunjukkan, realisasi harga minyak Indonesia (ICP) sepanjang Januari - September hanya sebesar USD 77,16 per barel, di bawah asumsi dalam APBN-P 2010 yang dipatok sebesar USD 80 per barel. Adapun realisasi nilai tukar Rupiah sepanjang Januari - Agustus ada di level Rp 9.132 per USD, lebih kuat dibandingkan asumsi APBN-P yang sebesar Rp 9.300 per USD.
Sebelumnya, Ketua Badan Anggaran DPR Melchias M. Mekeng mengatakan, pihaknya sepakan dengan pembatalan pembatasan BBM karena tahun ini pemerintah dinilai belum siap menerapkan kebijakan tersebut. Konsekuensinya, jika kebutuhan subsidi naik, maka pemerintah bisa menggunakan dana cadangan risiko fiskal Rp 3 triliun yang ada dalam APBN-P 2010. "Kalau pemerintah datang (minta persetujuan untuk menggunakan dana cadangan risiko fiskal), kami terbuka," katanya. (owi)
JAKARTA - Pemerintah memastikan, pembatalan pembatasan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada tahun ini serta risiko fiskal subsidi listrik,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kunjungi Desa Tertinggal di Serang, Mendes PDT Yandri Susanto Mengaku Miris
- Meccaya Resmi Luncurkan 88 Acne Cream & Sarijel
- SheTrades Buka Peluang Pengusaha Perempuan RI Go International
- TDN Hadir di Purwokerto, Wujud Komitmen Penuhi Kebutuhan Daging Masyarakat
- Kideco Berkomitmen untuk Menyempurnakan Kualitas Laporan Berkelanjutan
- Shell Membantah Bakal Tutup SPBU di Indonesia