BKPM Desak Indonesia 'Serbu' Nigeria
Rabu, 13 Februari 2013 – 11:34 WIB
![BKPM Desak Indonesia 'Serbu' Nigeria](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/normal/20130213_114125/114125_672799_nigeria_pasar.jpg)
TARGET INVESTASI: Salah satu pasar terbesar di Lagos, Nigeria yang selalu dipenuhi pembeli dan wisatawan. FOTO: Ist
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menilai Nigeria adalah sasaran empuk untuk mengembangkan pangsa pasar. Kepala BKPM Chatib Basri pun mendorong perusahaan-perusahaan Indonesia untuk melakukan investasi di negara tersebut. Menurutnya, Nigeria punya jumlah penduduk yang besar, sehingga memiliki potensi pasar yang besar pula. Chatib jelaskan bahwa Nigeria mendapatkan fasilitas kemudahan ekspor dari negara-negara maju, karena statusnya yang masih tergolong sebagai negara miskin. Dengan berinvestasi di sana, maka Indonesia bisa memanfaatkan fasilitas yang dimiliki Nigeria untuk memasukan produknya ke negara-negara maju.
"Nigeria itu negara dengan penduduk yang besar mirip Indonesia, sekitar 160-170 juta. Jadi, yang mau kita manfaatkan dari sana justru kita mau mendorong orang Indonesia itu untuk invest di sana," ucap Kepala BKPM Chatib Basri saat ditemui di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (13/2).
Baca Juga:
Namun, bukan pangsa pasar Nigeria saja yang dibidik. Bahkan pihaknya berkeinginan untuk memanfaatkan Nigeria sebagai 'pintu masuk' produk-produk Indonesia ke negara-negara maju.
Baca Juga:
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menilai Nigeria adalah sasaran empuk untuk mengembangkan pangsa pasar. Kepala BKPM Chatib Basri
BERITA TERKAIT
- Sambut 2025, FWD Insurance Lakukan Pembaruan Fitur Asuransi Jiwa & Kesehatan
- Bea Cukai Cirebon Lakukan Ini Demi Kelancaran Importasi Ratusan Bibit Domba dari Australia
- Gotrade Indonesia Kembali Hadirkan Kompetisi Trading Saham AS, Total Hadiah 10.000 Dolar AS
- Regulasi Baru Industri Perasuransian Wujudkan Stabilitas dan Kepercayaan di Tahun 2025
- Forum Ekonomi Internasional Memosisikan Indonesia Sebagai Pusat Pertumbuhan Global
- MIF 2025: Strategi Investasi dan Inovasi untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan