BKPM Dorong Maksimalisasi Anggaran Infrastruktur
Tangkap Relokasi Industri Tiongkok
Kamis, 30 Juni 2011 – 02:52 WIB

BKPM Dorong Maksimalisasi Anggaran Infrastruktur
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berupaya mendorong lebih banyak investasi dan pemanfaatan anggaran untuk pengembangan infrastuktur. Sebab, infrastruktur menjadi modal utama dalam persaingan dengan negara Asia lainnya dalam perebutan relokasi industri besar-besaran dari Tiongkok dalam waktu dekat. Untuk menangkap peluang itu, Indonesia akan bersaing dengan negara Asia lainnya terutama yang haus investasi asing. "Kita kejar-kejaran dengan negara Asia lainnya untuk ambil alih lapangan kerja yang ditinggalkan Tiongkok. Karena Tingkok akan terus naik ke atas, value change. Mereka akan masuk ke high end dan tinggalkan low end," jelasnya.
Kepala BKPM Gita Wirjawan mengatakan dari hasil pembicaraan personal dengan Wakil Presiden Senior dan Kepala Ekonom Bank Dunia Justin Fiyu Selasa (28/6) lalu, ada hal penting untuk diperhatikan bahwa rantai ekonomi di Tiongkok mengalami peningkatan. "Mau nggak mau Tiongkok akan meningalkan level (industri) low end untuk masuk ke high end dan ini berbau manufaktur," ungkapnya.
Menurut dia, akan terjadi dislokasi atau relokasi sangat besar dari Tiongkok menuju beberapa negara berkembang, dan Indonesia menjadi salah satu tujuan potensial. "Katanya ada 80 juta pekerjaan atau lapangan pekerjaan yang terelokasi dan kita harus cermat capture opportunity itu," terusnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berupaya mendorong lebih banyak investasi dan pemanfaatan anggaran untuk pengembangan infrastuktur.
BERITA TERKAIT
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi
- PLN IP Siap Penuhi Kebutuhan Hidrogen Sebagai Energi Alternatif Masa Depan