BKPM Klaim Tak Ada Pembatalan Investasi
Kamis, 22 September 2011 – 09:37 WIB
Menurut dia, dampak investasi justru akan dirasakan industri yang produksinya diserap pasar ekspor. Karena, tujuan investasi untuk memenuhi permintaan pasar. Nah dengan menurunnya pasar ekspor bisa saja investor tersebut menunda sampai kondisinya membaik. Kendati demikian dia menilai pengaruh krisis tersebut tidak terlalu besar terhadap arus investasi.
"Meski terdampak, industri yang memiliki pasar ekspor belum tentu mengurungkan niat (berinvestasi). Karena, biasanya untuk membangun pabrik perlu waktu, misalnya sampai tiga tahun, sehingga terkadang mereka akan terus jalan. Sejauh ini saya melihat tidak akan besar dampaknya. Selama keamanan dan politik terjaga serta kondisi makro indonesia juga stabil, sulit rasanya terjadi koreksi," paparnya.
Secara terpisah, Direktur Industri Material Dasar Logam Direktorat Jenderal Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan menuturkan investasi di sektor logam termasuk baja masih berjalan. Dikatakan, penyerapan pasar dalam negeri terhadap produksi industri masih tinggi.
"Seperti proyek MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia, Red) yang bakal menyerap produk industri baja. Apalagi, sebagian besar investor di sektor baja didominasi dari Asia seperti Korea dan Tiongkok," ucap dia. Dia menuturkan, selama ini belum banyak investor asal Eropa yang menginvestasikan dananya di sektor baja. (res/kim)
JAKARTA - Kekhawatiran akan adanya investor yang membatalkan rencana untuk menanamkan modalnya akibat krisis Eropa sepertinya belum terbukti. Badan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ada 3 Program Diskon Menjelang Nataru, Menko Airlangga Targetkan Rp 80 Triliun Tercapai
- Beli BBM Bisa Dapat Cashback Cuma Pakai Kartu Kredit BNI-MyPertamina
- Pupuk Kaltim Raih 3 Penghargaan di Ajang IDIA 2024
- BNI Gandeng PT Pos Dukung UMKM Atasi Tantangan Logistik dan Sumber Pembiayaan
- Menkominfo: AI Membantu UMKM di Berbagai Tahap
- Kalbe Produksi Dialyzer Lokal Pertama, Tekan Ketergantungan Impor Alat Kesehatan