BKPM: Perlu Alat Ukur untuk Mencapai Target Ekonomi Hijau
jpnn.com, JAKARTA - Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Indra Darmawan mengatakan beberapa hal yang harus diperhatikan untuk bisa mencapai target ekonomi hijau.
Menurut Indra, untuk mencapai target tersebut dibutuhkan pengukuran yang tepat, perencanaan bisnis yang sudah ramah lingkungan, dan perhitungan jumlah jejak karbon.
"Kami perlu alat mengukur ini. Selama ini tidak ada alat untuk menuju taksonomi hijau," ujar Indra pada Green Economy Indonesia Summit 2022: The Future Economy of Indonesia", Kamis (12/5).
Di samping itu, Indra menyambut baik langkah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Taksonomi Hijau Indonesia yang yang berisikan daftar klasifikasi aktivitas ekonomi.
Taksonomi hijau itu untuk mendukung upaya perlindungan lingkungan hidup serta mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
"Sebentar lagi mungkin BI akan mengeluarkan kalkulator karbon. Itu bagus untuk pelaku usaha agar mereka punya pedoman menjadi hijau harus melakukan apa, mengurangi apa, pengurangan emisinya berapa dan lainnya," kata Indra.
Lebih lanjut, Indra mengatakan hal lain menjadi perhatian selain pengukuran ialah motivasi.
Dia mencontohkan ketika pemerintah mendorong energi hijau, tentu ada daerah atau pelaku usaha yang dirugikan, misalnya daerah penghasil batu bara.
Indra BKPM mengatakan beberapa hal yang harus diperhatikan agar mencapai target ekonomi hijau
- Pertamina Patra Niaga Paparkan Kesiapan Memperkuat Ekosistem LNG di Forum ADIPEC 2024
- Kemampuan Green Economy Lulusan Perguruan Tinggi Minim, Ini Fokus SDG Academy Indonesia
- Wapres Ma'ruf Amin Tekankan Penguatan Kerja Sama Ekonomi Hijau-UMKM di KTT ASEAN-RRT
- Forum IMT-GT Dorong Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Hijau di Sumatera
- Upaya Menko Airlangga Genjot Kerja Sama Ekonomi Hijau Harus Didukung Penuh
- Menko Airlangga Dorong Pengembangan Ekonomi Bersih Berteknologi Lewat Kerja Sama dengan Kanada