BKSDA Kalteng Turunkan Tim Kematian Orangutan

jpnn.com - PALANGKA RAYA - Terkait kasus meninggalnya satu individu Orangutan akibat 40 tembakan oknum tak bertanggung jawab, pihak BKSDA Prov Kalteng saat ini sudah melakukan penyelidikan.
BKSDA bekerja sama dengan pihak Satuan Polisi Hutan Reaksi Cepat (SPORC) untuk melakukan penyelidikan.
"Terkait Orangutan yang mati, kami sudah meminta Penyidik kehutanan dari SPORC untuk turun melakukan penyelidikan," katanya saat dihubungi lewat telepon, seperti diberitakan Kalteng Pos (Grup JPNN).
Para pihak yang akan sedang dan akan dimintai keterangan nantinya adalah tim rescue BKSDA, BOS nyaru Menteng dan pihak perusahaan dimana lokasi orangutan itu ditemukan. "Kita tunggu hasil penyelidikan SPORC, nanti kalau ada perkembangan saya kabari," katanya lagi.
Kasus penembakan terhadap orangutan di Parenggean ini merupakan kasus yang kesembilan di tahun 2014. Konflik antara orangutan dan masyarakat atau perusahaan memang harus dicegah. “Saat ada laporan warga, tim rescue yang dilapangan langsung mengevakuasi Orangutan,” tambannya
Sementara, komandan brigade SPORC Kalteng, Irwansyah menyebutkan, pihaknya memang diminta pihak BKSDA untuk membantu proses penyelidikan dan penyidikan terkait meninggalnya Orangutan di daerah perkebunan di kecamatan Parenggean, Kotim.
Pihaknya akan menurunkan tim Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kehutanan SPORC untuk turun. Langkah-langkah kedepan akan diambil. Salah satunya untuk terjun ke TKP, dan melihat secara detail penyebabnya melalui hasil otopsi dari tim medis BOS Nyaru Menteng.
"Ini baru langkah awal. Untuk ke TKP itu pasti,"tuturnya seraya mengatakan belum mengetahui secara detail jenis peluru yang bersarang di tubuh orangutan tersebut.
PALANGKA RAYA - Terkait kasus meninggalnya satu individu Orangutan akibat 40 tembakan oknum tak bertanggung jawab, pihak BKSDA Prov Kalteng saat
- Pastikan Arus Mudik Lebaran Aman, Irjen Andi Rian Cek Kesiapan Tol Fungsional Banyuasin
- BI Banten Menyiapkan Rp 2,7 T untuk Penukaran Uang Baru Selama Ramadan-Idulfitri
- Banjir di Jalan Nelayan Rumbai Kian Parah, Warga Minta Pemerintah Memaksimalkan Bantuan
- Turun ke Lokasi Banjir, Walkot Pekanbaru Minta Warga Mewaspadai Buaya
- Jadi Komisaris Independen di BUMN, Aditya Mundur dari Jabatan Wali Kota Banjarbaru
- Perintah Dedi Mulyadi: Bongkar Hibisc Fantasy Puncak Bogor