Blaaar! Tubuh Nasir Mengenaskan
jpnn.com - jpnn.com - Muh Nasir (34), nelayan warga Pulau Karanrang, Desa Mattiro Bulu, Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara, Pangkep, Sulsel, mengalami nasib tragis, Rabu (8/2) malam.
Dia meninggal dengan kondisi tubuh hancur, akibat bom ikan miliknya meledak saat akan melaut di perairan Pulau Jangan-jangangan.
Istri korban, Rismawati (30) mengatakan suaminya bersama tiga rekannya Awal, Ancu, dan Konra pamit melaut pada hari Rabu sekira pukul 09.00 Wita, menggunakan perahu jenis "Jolloro".
"Siang harinya, suami saya sempat menelepon memberi kabar bahwa ia hendak bermalam di tengah laut," ujar Rismawati.
Namun sekira pukul 20.00 wita, suaminya pulang dengan kondisi tak bernyawa lagi. Bahkan sekujur tubuhnya terkelupas seperti dada, tangan, kaki dan wajah.
Terkait kejadian itu, Bupati Pangkep, Syamsuddin Hamid langsung mengagendakan pertemuan dengan Kapolres Pangkep, untuk membicarakan maraknya penangkapan ikan menggunakan bom.
"Itu kan dilarang. Apalagi sampai kembali menimbulkan korban jiwa. Saya segera bertemu Kapolres membahas masalah ini. Agar segera ditertibkan lagi," ujar Bupati dua periode ini.
Pihak kepolisian juga sedang melakukan pengejaran terhadap tiga rekan korban yang melarikan diri. (mg23/nur)
Muh Nasir (34), nelayan warga Pulau Karanrang, Desa Mattiro Bulu, Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara, Pangkep, Sulsel, mengalami nasib tragis, Rabu
- Pagar Laut Merugikan Rakyat, Pemerintahan Era Jokowi Harus Bertanggung Jawab
- Oh Ternyata Ini Biang Kerok Pemasangan Pagar Laut Misterius
- TNI AL Bongkar Pagar Laut, Eks Sesmilpres Singgung Proses Hukum
- Menteri KKP Diminta Selesaikan Dualisme Kepengurusan HNSI
- Respons Dirjen PSDKP KKP Soal Masyarakat yang Hendak Cabuti Pagar Laut di Tangerang
- Alasan Pemasangan Pagar Laut di Tangerang Secara Swadaya Tak Logis