Blaaarr... Mobil Provost pun Ringsek, Nih Fotonya

jpnn.com - SAMPIT – Kecelakaan kerja terjadi di bengkel las milik Yono di Jalan Tjilik Riwut, tepatnya di depan Kompi Antang 631, Sampit, Rabu (17/8) pagi sekitar pukul 08.40 WIB.
Kejadian itu sempat menimbulkan ledakan yang mengakibatkan kerusakan kendaraan operasional milik TNI. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam musibah ini.
Dedi, saksi mata menceritakan, pekerja di bengkel milik Yono sedang mengisi balon gas karbit yang akan digunakan pada upacara detik-detik proklamasi kemerdekaan RI ke-71.
Menurutnya, saat pengisian gas ke semua balon awalnya berjalan dengan aman. Namun setelah balon dinaikkan ke mobil, tiba-tiba meledak dengan sendirinya. Hal itu menimbulkan suara ledakan yang mengegerkan warga sekitar tempat kejadian.
Bahkan, musibah ini juga sempat membuat jalan sekitar lokasi kejadian macet. Mobil pengangkut balon gas pun mengalami kerusakan.
“Sekitar sembilan balon yang meledak, kami kaget karena bunyi yang ditimbulkan cukup keras. Bahkan mobil untuk pengakut mengalami kerusakan di beberapa bagian,” ujarnya.
Adapun kerusakan yang dialami mobil provost di antaranya di bagian bak belakang, bodi mobil, kaca depan, kaca belakang, sirine, spion, lampu belakang dan lampu depan.
“Tidak tahu persis apa penyebabnya, sepertinya ada salah satu balon gas yang diisi mengalami kebocoran, saat satu balon meledak dan balon lainnya ikut meledak,” ujar Dedi. (dc/fm/jos/jpnn)
SAMPIT – Kecelakaan kerja terjadi di bengkel las milik Yono di Jalan Tjilik Riwut, tepatnya di depan Kompi Antang 631, Sampit, Rabu (17/8)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pendaki Gunung Ranai Dievakuasi Setelah Terpeleset dan Mengalami Cedera Kaki
- Jasad Korban Banjir di Murung Raya Ditemukan Tersangkut di Dahan Pohon Sawit
- Banjir Rendam Sejumlah Rumah Warga di Kalianda Lampung Selatan, Tak Ada Korban Jiwa
- Kodam I/Bukit Barisan Bantu Warga yang Diduga Diintimidasi Ormas
- Farhan Bimbang Tindak Tegas Kusir Delman yang Getok Tarif Tak Wajar di Bandung
- Harga Emas Perhiasan di Baturaja Tembus Rp 11,3 Juta Per Suku