Black Box AirAsia Ditemukan, Basarnas Segera Akhiri Operasi Gabungan
Baru Evakuasi 48 Jenazah
jpnn.com - JAKARTA - Keberhasilan Tim SAR mendapatkan flight data recorder (FDR), yang merupakan salah satu komponen vital Black Box AirAsia QZ8501, pada Senin (12/1), tidak diikuti dengan kesuksesan menemukan tambahan jenazah korban.
Hingga hari ke-16 Tragedi AirAsia QZ8501, Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) baru menemukan 48 jenazah dari 162 orang yang ikut terbang dalam penerbangan Surabaya-Singapura, Minggu (28/12) lalu.
Dalam tiga hari terakhir, tim gabungan Basarnas memang mengaku fokus menemukan dan mengangkat Si Kotak Hitam dari perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah. Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo pun dalam konferensi pers di kantornya, Senin (12/1) malam, mulai terkesan pesimis terkait penemuan korban lainnya.
"Hari ini hasil sudah jelas, saya kalah untuk mendapatkan tambahan jenazah korban, itulah perang ya, ada kalah ada menang, itu seni," ujarnya.
Soelistyo juga mengatakan, saat ini Basarnas memasuki fase jelang berakhirnya operasi gabungan. "Bantuan saat ini sudah dikurangi, pada saatnya kita harus memasuki fase ditutup operasi. Isu ini yang sedang kita pertimbangkan masak-masak sehingga nantinya antara harapan dan realitas bisa kita capai," jelas dia.
Namun Soelistyo menggarisbawahi, apabila nantinya operasi gabungan ditutup, bukan berarti pencarian korban akan dihentikan. "Yang perlu digarisbawahi, apabila operasi gabungan ditutup bukan berarti pencarian korban selesai," tegasnya. (adk/jpnn)
JAKARTA - Keberhasilan Tim SAR mendapatkan flight data recorder (FDR), yang merupakan salah satu komponen vital Black Box AirAsia QZ8501, pada Senin
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jaksa Agung ST Burhanuddin Soal Jaksa yang Terlibat Judol Hanya Iseng-Iseng, Astaga!
- Pordasi Era Kepemimpinan Aryo Djojohadikusumo Siap Kirim Atlet ke Olimpiade LA 2028
- Menteri Hukum Lantik Widodo Jadi Dirjen AHU, Tekankan Supremasi Hukum yang Transparan
- Mendes Yandri dan Mensos Gus Ipul Teken MoU, Siap Berkolaborasi Entaskan Kemiskinan
- Trisya Suherman: Lukisan Go Green Taruparwa Bisa jadi Penyemangat Para CEO
- Seniman Papua Bawa Pesan Ekologis di Jakarta Biennale 2024