Black Box Diduga Di Dasar Jurang
Sulit Baca Data Kalau Made in Rusia
Senin, 14 Mei 2012 – 07:22 WIB
Menurutnya, jika diteliti di Indonesia, maka waktu yang dibutuhkan sangat singkat. Kemungkinan hanya memakan waktu beberapa minggu. Namun jika diteliti di negara lain, maka hampir dipastikan waktu yang dibutuhkan cukup lama. Bahkan hingga berbulan-bulan. Meski diteliti di luar negeri, aturannya harus ada pihak Indonesia yang ikut dalam penelitian tersebut.
Dalam black box memang ada dua perangkat. Yakni FDR (flight data recorder) dan CVR (cockpit voice recorder). FDR berisi soal data-data tentang perilaku pesawat. Misalnya belokan-belokan, arah terbang, kecepatan, ketinggian dan getaran. Sedangkan CVR fungsinya adalah merekam apapun pembicaraan yang ada di pesawat.
Menurut Nugraha, proses download data FDR dan CVR cukup mudah. Cukup mencolokkan kabel data seperti yang ada di komputer ke blackbox. Komputer pertama memiliki kapasitas penyimpanan besar yang berguna untuk mengunduh data.
Prosesnya paling lama 30 menit. Data tersebut selanjutnya ditransfer ke komputer kedua yang memiliki software tingkat tinggi untuk menganalisis grafik dan suara. "Untuk menganalisis, minimal butuh 2-3 hari. Tapi, proses konfirmasi ke vendor blackbox memakan waktu cukup lama," suami Prima Hari Nastiti tersebut.
JAKARTA - Keinginan Komite Nasional Keselamatan Transmigrasi (KNKT) untuk memeriksa black box pesawat Sukhoi Super Jet (SSJ) 100 di Indonesia bakal
BERITA TERKAIT
- Riyono Komisi IV: Kenaikan PPN Bertentangan dengan Spirit Ekonomi Pancasila
- Legislator Golkar Minta Pemerintah Tolak Investasi Starlink, Ini Alasannya
- KPK Didesak Dalami Info Pertemuan Abdul Gani Kasuba dan Anak Komisaris Mineral Trobos
- Kutuk Aksi Carok di Sampang, Kiai Nasih Dorong Proses Hukum yang Cepat
- Pj Gubernur Sumut Jajaki Kerja Sama Pendidikan dan Perdagangan dengan Jepang
- Forum Kiai Jakarta Sebut Pernyataan Suswono Bukan Penistaan Nabi Muhammad