Black Box Diduga Di Dasar Jurang
Sulit Baca Data Kalau Made in Rusia
Senin, 14 Mei 2012 – 07:22 WIB
"Sudah terlihat black boxnya," katanya. Sedangkan untuk proses selanjutnya, Tatang mengatakan tetap dicoba dibawa KNKT terlebih dahulu. Hal itu sesuai dengan tiga kesepakatan antara KNKT Rusia dengan Rusia. Salah satunya, black box akan di serahkan ke KNKT oleh Basarnas.
Bagaimana kalau tim Rusia dulu yang menemukan" Tatang mengatakan tidak masalah. Sebab isi kesepakatan mengharuskan penemu langsung menyerahkan kotak hitam itu ke Basarnas. Selanjutnya, baru diserahkan ke tim KNKT yang dipimpinnya.
Dua kesepakatan lain adalah kinerja operasi helikopter Rusia di bawah kendali Lanud Atang Sanjaya, Bogor. Sebelumnya, pihak Rusia sempat ngotot untuk ikut menerbangkan helikopter yang mereka bawa dari Rusia dengan pesawat Ilhyusin 76. Namun, dilarang karena ukuran helikopter tersebut terlalu kecil dan dianggap berbahaya.
"Untuk kepentingan keselamatan saja," tegas Tatang. Poin terakhir adalah, kendali evakuasi tim Rusia berada di bawah Badan SAR Nasional. Menurutnya, itu penting supaya segala gerakan yang dilakukan oleh mereka diketahui Basarnas.
JAKARTA - Keinginan Komite Nasional Keselamatan Transmigrasi (KNKT) untuk memeriksa black box pesawat Sukhoi Super Jet (SSJ) 100 di Indonesia bakal
BERITA TERKAIT
- Riyono Komisi IV: Kenaikan PPN Bertentangan dengan Spirit Ekonomi Pancasila
- Legislator Golkar Minta Pemerintah Tolak Investasi Starlink, Ini Alasannya
- KPK Didesak Dalami Info Pertemuan Abdul Gani Kasuba dan Anak Komisaris Mineral Trobos
- Kutuk Aksi Carok di Sampang, Kiai Nasih Dorong Proses Hukum yang Cepat
- Pj Gubernur Sumut Jajaki Kerja Sama Pendidikan dan Perdagangan dengan Jepang
- Forum Kiai Jakarta Sebut Pernyataan Suswono Bukan Penistaan Nabi Muhammad