Black Lives Matter Memicu Kesadaran Soal Penindasan Australia terhadap Warga Aborigin

Desakan untuk merobohkan patung dan tugu peringatan tokoh kulit putih di Australia kini semakin menguat. Gerakan 'Black Lives Matter' memicu kesadaran mengenai penindasan terhadap warga Aborigin di masa lalu.
Pekan ini, pemerintah lokal Wellington Shire di negara bagian Victoria akan melakukan pemungutan suara untuk merobohkan tugu peringatan penjelajah Skotlandia Angus McMillan.
Sosok Angus dianggap telah terlibat dalam pembantaian massal terhadap warga Aborigin di Gippsland 170 tahun silam.
Salah satu pejabat setempat, Carolyn Crossley mengajukan mosi agar tugu McMillan di daerah Sale dan Stratford dirobohkan, jika disetujui, hal yang sama akan dilakukan juga untuk tugu-tugu di daerah Heyfield, Yarram, Port Albert, Bundalaguah, Bushy Park, Rosedale, dan Willung South.
"Kita harus rela, berdamai dengan masa lalu untuk menunjukkan bahwa kita peduli dan mengakui kehidupan orang kulit hitam penting di tahun 1843, sama seperti sekarang," kata Carolyn seperti dilaporkan ABC News.
"Langkah itu harus dimulai dari kita, masyarakat kulit putih. Kita tidak boleh berpangku tangan," ujarnya.
Carolyn menjelaskan sejumlah tugu dan patung dibangun di tahun 1920-an untuk memuliakan sosok Angus McMillan dan meletakkan jejak imperialis di kawasan Gippsland.

Desakan untuk merobohkan patung dan tugu peringatan tokoh kulit putih di Australia kini semakin menguat
- Dunia Hari Ini: Kesehatan Paus Kembali Mengalami Kemunduran
- Peserta WHV Asal Indonesia yang Meninggal Dikenang Ayahnya Sebagai Orang Saleh
- Kabar Baik buat Australia Menjelang Jumpa Timnas Indonesia
- Dunia Hari Ini: Jenazah Dua Pendaki Gunung Cartensz di Papua Sudah Dievakuasi
- Kabar Baik Bagi Timnas Indonesia Menjelang Jumpa Australia
- Sulitnya Berbaik Sangka kepada Danantara