Blade Battery BYD Punya Rentang Hidup 3000 Kali Cas

jpnn.com, CHONGQING - BYD merupakan perusahaan teknologi, yang konsisten melakukan inovasi berkelanjutan lewat upaya elektrifikasi.
Perusahaan yang bermarkas di Shenzhen, Tiongkok itu telah melakukan pengembangan untuk pembangkit listrik, penyimpanan dan penggunaan energi.
Salah satu inovasi berkelanjutan BYD ialah baterai berbahan lithium-ion, yang kini mengalami evolusi bernama Blade Battery.
Teknologi baterai tersebut telah diaplikasikan ke berbagai kepentingan, termasuk mobil listrik sejak 2023.
BYD mengeklaim baterai tersebut memiliki ketahanan yang lebih tinggi, basisnya ialah Lithium Ferro Prosphate (LFP) dengan model racikan baru Blade Battery.
Presiden Direktur PT. BYD Motor Indonesia Eagle Zhou menjelaskan dengan riset yang telah dilakukan BYD, inovasi Blade Battery berhasil menarik perhatian masyarakat dan telah menempati posisi kedua di dunia.
"Blade Battery dari BYD ini memiliki keunggulan lebih mutakhir dibanding baterai lainnya untuk diimplementasikan pada mobil listrik," ungkap Eagle Zhou di Chongqing, China, Selasa (5/3).
Dia mengatakan Blade Battery punya daya jelajah mulai dari 600 kilometer, dan punya kepadatan energi hingga 50 persen.
Salah satu inovasi berkelanjutan BYD ialah baterai berbahan lithium-ion, yang kini mengalami evolusi bernama Blade Battery
- Mengenal SUV Canggih Denza N9, Harga di Bawah Rp 1 Miliar
- Potensi Mobil Listrik Murah Seagull Masuk ke Indonesia, BYD Beri Penjelasan
- Perkuat Jaringan, BYD Kembali Operasikan 2 Dealer Baru, Berikut Lokasinya
- Penjualan Merosot Tajam, Honda Pangkas Produksi Mobil ICE
- BYD dan Denza Mengumumkan Hasil Penjualan 2 Bulan Pertama 2025, M6 Tokcer
- BYD Meresmikan 4 Diler Denza di Indonesia, Berikut Lokasinya