Blasius Harry, Tukang Becak yang Go International

Pelanggan Mancanegara Booking Becak lewat E-Mail

Blasius Harry, Tukang Becak yang Go International
SEMANGAT : Blasius Haryadi alias Harry Van Yogya mengayuh becak di pangkalannya, Jalan Prawirotaman, Jogjakarta. Foto : Ridlwan/ Jawa Pos
 

"Dari Prawirotaman ke selatan, jalan semakin parah, semakin parah, dan semakin parah. Saya kepikiran anak," katanya. Anak ketiganya, Veronika Natalia Agnes Destriana, yang belum genap berumur setahun saat itu berada di rumah bersama sang ibu.

 

"Saya lihat kampung saya terang benderang. Ternyata nggak ada bangunan, cuma ada pohon. Banyak yang bersimbah darah dan sedih. Anak saya selamat, tapi istri belum ditemukan," ungkap Harry yang tiba pukul 08.00 dan melihat kampungnya hancur.

 

Harry mencari istrinya di antara reruntuhan. Tiga jam pencarian, Anastasia tak jua ditemukan. Pukul 12.00 perempuan itu didapati tidak lagi bernapas. Harry menggerak-geraknya badan Anastasia. Namun, tidak ada respons. "Saya sangat sedih sampai kepala ini rasanya mau saya benturkan saja ke tembok," katanya.

 

Kisah sedih kehilangan Anastasia dia tulis di dunia maya. Simpati pun mengalir. Mereka membantu Harry menata ulang hidupnya."Tahun lalu Harry ditawari membuat buku. Kisah tragedi 2006 itu jadi satu bab tersendiri di bukunya yang diberi kata pengantar oleh Wali Kota Jogjakarta (saat itu) Herry Zudianto.

Promosi lewat internet tidak lagi istimewa. Tetapi, bagaimana kalau yang melakukan adalah tukang becak" Blasius Harry, penarik becak di Jogjakarta,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News