Blokade Israel Memperburuk Situasi Kemanusiaan di Jalur Gaza

Blokade Israel Memperburuk Situasi Kemanusiaan di Jalur Gaza
Ilustrasi - Kondisi wilayah Gaza setelah blokade Israel. ANTARA/Anadolu/py.

jpnn.com, GAZA - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa situasi kemanusiaan di Jalur Gaza makin memburuk setelah selama 11 hari berturut-turut tidak ada bantuan yang masuk ke wilayah tersebut.

Perkembangan itu telah menghapus kemajuan yang dicapai selama enam pekan pertama perjanjian gencatan senjata.

"Rekan-rekan kami di bidang kemanusiaan memperingatkan bahwa setelah 11 hari tanpa bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza, kemajuan penting yang telah dicapai selama enam pekan pertama gencatan senjata mulai runtuh di seluruh wilayah Gaza," ujar juru bicara PBB, Stephane Dujarric, dalam konferensi pers, Rabu (12/3).

Dujarric menekankan bahwa kondisi makin sulit bagi warga untuk mendapatkan makanan, air, layanan medis, dan kebutuhan pokok lainnya secara layak dan cukup. Ia juga menyebutkan bahwa sistem kesehatan masih dalam kondisi kritis, terutama di wilayah utara Gaza.

"Di Kegubernuran Gaza Utara, hanya 16 persen titik layanan kesehatan yang masih berfungsi, baik secara penuh maupun sebagian," ujarnya.

Selain itu, Dujarric menyoroti "tantangan besar" dalam pengelolaan limbah padat. Dia memperingatkan bahwa "penumpukan sampah yang berlebihan menciptakan kondisi lingkungan yang tidak sehat dan tentu saja meningkatkan risiko kesehatan masyarakat."

"Rekan-rekan kami juga mencatat bahwa pengelolaan limbah medis yang tidak memadai, serta pencampuran limbah padat dengan puing-puing yang terkontaminasi bahan peledak, memperparah situasi," tambahnya.

Dujarric mengatakan bahwa upaya sedang dilakukan untuk memindahkan limbah dari tempat pembuangan sementara, tetapi lahan untuk pembuangan semakin terbatas.

Blokade yang dilakukan Israel di Jalur Gaza makin memperburuk situasi kemanusiaan karena terhambatnya bantuan.

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News