Blokir Kominfo
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

jpnn.com - Tagar ‘’Blokir Kominfo’’ populer di media sosial terutama Twitter sepanjang akhir pekan.
Tagar tersebut sudah ditwit oleh hampir 100 ribu akun.
Kominfo maunya menertibkan aplikasi yang belum mendaftar, tetapi ternyata berujung blunder karena aplikasi-aplikasi itu sangat populer di kalangan pengguna dan dianggap sangat bermanfaat.
Upaya penertiban itu menjadi backlash, serangan balik kepada Kominfo.
Ibarat senjata makan tuan, Kominfo menjadi sasaran kritik bergelombang para netizen.
Gerakan ini merupakan bentuk protes terhadap penerapan kebijakan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika tentang Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Privat.
Dengan adanya aturan tersebut, PSE Lingkup Privat yang tidak mendaftar sesuai batas waktu yang telah ditentukan dikenai sanksi berupa pemblokiran oleh Kominfo.
Setelah tarik ulur beberapa waktu Kominfo akhirnya berani menjatuhkan sanksi pemblokiran.
Tagar Blokir Kominfo populer di medsos, terutama Twitter sepanjang akhir pekan. Ibarat senjata makan tuan, Kominfo jadi sasaran kritik bergelombang netizen.
- Manfaatkan Media Sosial, Sinta Trisnawati Sukses Kembangkan Bisnis dari Nol
- Pakar Ingatkan Dampak Jangka Panjang Boikot yang Ditunggangi Kepentingan Bisnis
- Google Bersiap Merilis YouTube Premium Lite
- Cegah Kasus Kesehatan Mental Lewat Platform Heroremaja Besutan Yayasan Plato
- Lestari Moerdijat: Tagar #KaburAjaDulu Otokritik untuk Kebijakan yang Lebih Baik
- Heboh Mak-Mak Bawa Celurit Kejar Petugas SPBU di Cinunuk Bandung