BLSM Bakal Jadi Ajang Pencitraan Parpol
Sabtu, 15 Juni 2013 – 13:49 WIB
JAKARTA - Pemerintah akan memberikan bantuan uang tunai secara langsung kepada masyarakat sebagai kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Program ini dinilai akan menjadi ajang politisasi oleh kader-kader parpol yang duduk di pemerintahan. Menurut Heri, BLSM tidak akan banyak membantu masyarakat menghadapi inflasi imbas kenaikan harga BBM bersubsidi. Ia justru menilai program tersebut sebagai upaya melegalkan politik uang. Pasalnya, waktu penggelontoran program sangat dekat dengan waktu penyelenggaraan pemilu 2014.
Pengamat komunikasi politik, Heri Budianto, khawatir para menteri yang bersinggungan langsung dengan program tersebut akan mengklaim bantuan sebagai jasa partai masing-masing. "Akan terjadi klaimisasi bahwa kompensasi adalah produk masing-masing kader yang duduk di pemerintahan," ujar Heri dalam acara diskusi di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (15/6).
Lewat program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), setiap bulannya masyarakat miskin akan mendapatkan bantuan uang tunai sebesar Rp150 ribu. Dalam usulan ke DPR RI, pemerintah mengajukan agar BLSM diberikan untuk waktu 5 bulan.
Baca Juga:
JAKARTA - Pemerintah akan memberikan bantuan uang tunai secara langsung kepada masyarakat sebagai kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM)
BERITA TERKAIT
- Korupsi Dana PIP Universitas Bandung yang Merugikan Mahasiswa
- Jumlah Honorer Lulus PPPK 2024 Tahap 1 Sedikit, Sisanya Lebih Banyak
- Wamen Viva Yoga: AHY Ingin Transmigrasi Ideal jadi Pilot Project
- Wamentrans Viva Yoga Sebut Menko AHY Ingin Transmigrasi Ideal jadi Proyek Percontohan
- Honorer Database BKN Non-Formasi jadi PPPK Paruh Waktu, Tanpa Tunjangan
- Ini soal Nasib Honorer Tak Lolos CPNS 2024, Bisa Ikut Seleksi PPPK?