BLSM Picu Kecemburuan Sosial
Selasa, 25 Juni 2013 – 08:48 WIB
Sebanyak 20 persen rumah tangga miskin terpaksa tidak mendapat dana kompensasi kenaikan harga BBM bersubsidi karena keterbatasan kuota dari Kementrian Sosial RI. Penyaluran untuk penerima BLSM di lima kecamatan lainnya masih menunggu jadwal dari Kantor Pos Bogor, Jalan Djuanda.
Baca Juga:
Penyaluran dana BLSM dilakukan tidak serentak. Meski satu kecamatan di Kota Bogor sudah menerima, namun hingga kini 40 kecamatan di Kabupaten Bogor belum mendapat kejelasan waktu penerimaan. Pendistribusian Kartu Pengaman Sosial (KPS) pun belum dilakukan.
Imbasnya, terjadi keresahan di sejumlah desa di berbagai kecamatan. Para kepala desa menjadi bulan-bulanan warganya karena dinilai korupsi dan memangkas penerima dana BLSM. Sementara sosialisasi hingga tingkat desa belum dilakukan optimal.
“BLSM membuat kecemburuan sosial. Warga menganggap BLSM sengaja dimainkan oleh kepala desa. Jadi bertanya-tanya kenapa tidak dapat, karena pada periode sebelumnya mereka menjadi penerima,” ucap Kepala Desa Cibeuteng Udik, Kecamatan Ciseeng, Bambang Indra Gunawan.
BOGOR–Warga miskin Bogor mendadak terima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). Pemberian dana kompensasi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk
BERITA TERKAIT
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Puluhan Ribu Masyarakat Pekanbaru Penuhi Kampanye Akbar Agung-Markarius