BLSM Subsidi Kenaikan BBM Bukan Dari Utang
Rabu, 05 Juni 2013 – 16:47 WIB
Jika pun ada bantuan asing, menurut Firmanzah, hanya berupa kedatangan technical assistance dari sejumlah lembaga donor asing ke penanggulangan kemiskinan nasional. Tetapi itu dalam bentuk support bukan implementasi di lapangan. Bantuan itu, lanjut Firmanzah, lebih pada knowledge reason, riset, dan pembelajaran internasional.
Baca Juga:
“Jadi beberapa lembaga internasional yang melakukan riset, seperti AusAid, World Bank, ILO, UNICEF, UNDP, ADB, dan lain-lain, program-program mereka tidak terkait dengan persiapan sosialisasi dan implementasi BLSM,” jelas Firmanzah.
Sementara itu, terkait skema kompensasi yang disiapkan, menurut Firmanzah, ada Rp 29,6 triliun, dengan rincian untuk program penanggulangan kemiskinan dimana di dalamnya ada program Raskin, beasiswa siswa miskin, dan Program Keluarga Harapan (PKH). Selain itu juga BLSM kepada 11,5 juta rumah tangga sasaran dan pembangunan infratsruktur desa untuk membangun irigasi dan sanitasi air bersih.
“Jadi 3 program ini merupakan satu paket dengan kenaikan BBM secara terbatas dan terukur,” tegas Firmanzah. (flo/jpnn)
JAKARTA - Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah menegaskan bahwa dana kompensasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Keluarga PMI yang Tewas di Suriah Menduga Korban Dianiaya Majikan
- Biskuat Beri Kesempatan Anak Indonesia Berlatih di Manchester United Soccer School
- Ratusan Hewan Peliharaan di Bogor Diberi Vaksin Rabies Gratis
- Kongres AWP 2024 Jadi Momentum Fisioterapis Lokal Mendunia
- Angka Kelas Menengah Terjun Payung, Kang Cucun Inisiasi Penyuluhan OJK
- Bank Mandiri Gelar Mandiri Lingkar Hijau, Olah Limbah Kopi Menjadi Cuan