BLT Dinilai Hanya Alat Kampanye

BLT Dinilai Hanya Alat Kampanye
BLT Dinilai Hanya Alat Kampanye
JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Fraksi PDI Perjuangan Pramono Anung menegaskan, Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang dijadikan kompensasi pemerintah kepada rakyat miskin akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), tidak fair.

Bahkan, Pramono menilai BLT yang sekarang disebut dengan Bantuan Langsung Masyarakat Sementara (BLMS) yang rencanya Rp100 ribu  untuk keluarga miskin per bulan, hanya jadi alat kampanye."Itu tidak fair, dan tidak adil," kata Pram, kepada wartawan, Kamis (9/3), di Jakarta.

Ia mengatakan, belajar dari pengalaman-pengalaman tahun sebelumnya, bahwa BLT itu bukannya membantu rakyat. Harusnya, kata dia, bantuan yang harus diberikan kepada masyarakat itu berupa pembangunan infrastruktur hingga ke wilayah-wilayah pelosok. "Jangan dengan bagi-bagi uang, itu tidak fair," kata bekas Sekjen PDI Perjuangan, itu.

Ditegaskan Pramono, sikap PDI Perjuangan tetap pada pendirian, menolak kenaikan BBM. "Kemungkinan banyak fraksi-fraksi (di DPR) juga yang akan menolak," ujarnya. (boy/jpnn)

JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Fraksi PDI Perjuangan Pramono Anung menegaskan, Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang dijadikan kompensasi pemerintah kepada


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News