BLT Dinilai Hanya Alat Kampanye
Kamis, 08 Maret 2012 – 13:16 WIB
JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Fraksi PDI Perjuangan Pramono Anung menegaskan, Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang dijadikan kompensasi pemerintah kepada rakyat miskin akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), tidak fair.
Bahkan, Pramono menilai BLT yang sekarang disebut dengan Bantuan Langsung Masyarakat Sementara (BLMS) yang rencanya Rp100 ribu untuk keluarga miskin per bulan, hanya jadi alat kampanye."Itu tidak fair, dan tidak adil," kata Pram, kepada wartawan, Kamis (9/3), di Jakarta.
Baca Juga:
Ia mengatakan, belajar dari pengalaman-pengalaman tahun sebelumnya, bahwa BLT itu bukannya membantu rakyat. Harusnya, kata dia, bantuan yang harus diberikan kepada masyarakat itu berupa pembangunan infrastruktur hingga ke wilayah-wilayah pelosok. "Jangan dengan bagi-bagi uang, itu tidak fair," kata bekas Sekjen PDI Perjuangan, itu.
Ditegaskan Pramono, sikap PDI Perjuangan tetap pada pendirian, menolak kenaikan BBM. "Kemungkinan banyak fraksi-fraksi (di DPR) juga yang akan menolak," ujarnya. (boy/jpnn)
JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Fraksi PDI Perjuangan Pramono Anung menegaskan, Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang dijadikan kompensasi pemerintah kepada
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Polisi Tangkap Pelaku Pembubaran Paksa Diskusi Diaspora di Hotel Grand Kemang
- Sekelompok Orang Bubarkan Diskusi, Din Syamsuddin: Refleksi dari Kejahatan Demokrasi
- Polisi Tetapkan 2 Tersangka Terkait Aksi Pembubaran Diskusi di Kemang
- Delegasi BKSAP DPR dan Parlemen Argentina Lakukan Pertemuan di Buenos Aires
- Biro Pemberitaan Parlemen Raih IDeaward 2024 Berkat Inovasi Lomba Konten Aspirasi
- Immanuel Ebenezer: Perusuh Diskusi FTA Harus Diseret ke Pengadilan