BLT Kompensasi Kenaikan Harga BBM Tak Akan Ampuh, Begini Penjelasannya

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat ekonomi dari Universitas Sriwijaya (Unsri) Yan Sulistyo menilai program bantuan langsung tunai (BLT) bagi masyarakat yang terdampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tidak akan efektif.
Menurutnya, program bagi-bagi uang itu hanya untuk menarik simpati akibat dari kebijakan pemerintah menaikan harga BBM.
"Pemberian BLT ini tidak memberikan efek apa pun terhadap ekonomi. Pemerintah kelihatan tidak memiliki strategi dalam mengimbangi kenaikan harga BBM," kata Yan saat diwawancarai via telefon, Selasa (20/9).
Yan menambahkan sebaiknya BLT sebagai kompensasi kenaikan harga BBM bersubsidi ditiadakan. Alasannya, pengucuran dana BLT akan membebani APBN.
"Lebih baik baik tidak usah diberikan sama sekali karena BLT dikeluarkan oleh pemerintah melalui APBN,” ucapnya.
Kalaupun BLT mau dikucurkan, katanya, sebaiknya dananya ditanggung BUMN yang membidangi migas.
"Jadi, bukan pemerintah melalui dana APBN," tuturnya.
Selain itu, Yan meyakini BLT tidak akan mampu meredam inflasi yang disebabkan kenaikan harga BBM. Oleh karena itu, dia mengharapkan pemda bisa mengatasi inflasi di daerah masing-masing.
Pengamat ekonomi dari Universitas Sriwijaya (Unsri) Yan Sulistyo menilai program bantuan langsung tunai (BLT) bagi masyarakat yang terdampak kenaikan BBM
- Bukan 10 Persen, Pramono Bakal Terapkan Pajak BBM 5 Persen di Jakarta
- IJMI Sebut Pekerja Sawit Indonesia Rawan Dieksploitasi
- Catatan Utang Indonesia Terbaru, Sebegini Nilainya
- Kejagung Dinilai Tak Tepat Menjadikan Vendor Tersangka Kasus BBM
- Pengguna MyPertamina Meningkat Pada Periode Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025
- Pertamina Resmi Tutup Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025, Suplai BBM-LPG Lancar