BLT Kompensasi Potensial Ditolak Politisi Senayan
Sabtu, 04 Mei 2013 – 08:14 WIB

BLT Kompensasi Potensial Ditolak Politisi Senayan
"Kompensasi bukan alat politik, tetapi tanggung jawab negara untuk membantu masyarakat kurang mampu agar tidak terlalu menderita akibat kenaikan BBM," jelas Firmanzah kepada koran ini kemarin.
Mantan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu menekankan, pemberian kompensasi bagi masyarakat kalangan menengah ke bawah tersebut tidak permanen. Dengan target kelompok masyarakat miskin dan hampir miskin, pemberian bantuan kompensasi itu dalam bentuk percepatan perluasan program perlindungan sosial (P4S) diperkirakan senilai Rp 20 triliun. Pemberian bantuan kompensasi tersebut hanya dilakukan dalam jangka waktu enam bulan.
"Jumlah tersebut masih dihitung ulang oleh Kementerian Keuangan. Tapi, yang jelas, dana sebesar itu digunakan untuk subsidi pangan, program keluarga harapan (PKH), beasiswa siswa miskin (BSM), dan bantuan langsung sementara (BSLM) selama enam bulan," tegasnya. (bay/ken/c4/fat)
JAKARTA--Rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang diimbangi dengan kompensasi bantuan langsung tunai (BLT) mendapat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Porang Jadi Andalan Baru Sidrap, Ekspornya Sampai Eropa
- Krakatau Steel Genjot Produksi Baja Tahan Gempa
- Membaca Ulang Arah Industri Baja Nasional Lewat Kasus Inggris
- Hari Ini Pemprov DKI Gratiskan Tarif Transjakarta Khusus Untuk Perempuan
- Iwan Sunito Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Kolaborasi Swasta
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional