Blue Chip Mulai Bangkit
Jumat, 05 Juli 2013 – 07:32 WIB
JAKARTA - Aksi beli selektif investor terhadap saham-saham berharga rendah namun memiliki fundamental bagus, turut mengerek performa indeks harga saham gabungan (IHSG). Pada perdagangan kemarin (4/7), IHSG ditutup menguat tipis 4,78 poin (0,10 persen) ke level 4.581,93. Sementara indeks gabungan 45 saham terlikuid (LQ45) naik 3,02 poin (0,4 persen) ke level 758,33.
Research Analyst Reliance Securities Wibowo Suhaidi memaparkan, pada akhir perdagangan kemarin, sebagian besar sektor mengalami penguatan kecuali sektor agribisnis, industri dasar, manufaktur, konsumer, dan properti. "Sementara saham-saham lapis dua masih mengalami pelemahan, lantaran investor cenderung mengakumulasi saham-saham blue chip yang berfundamental kuat," terangnya.
Baca Juga:
Tak pelak, asing yang cenderung berburu saham-saham blue chip berhasil menurunkan nilai aksi jual keseluruhan, meski tetap mencetak net sell (jual bersih) sebesar Rp 198 miliar. Sepanjang perdagangan, saham-saham emiten diperdagangkan sebanyak 119.691 kali transaksi, pada volume 3,51 miliar lembar saham senilai Rp 3,99 triliun. Saham-saham yang paling banyak diburu asing antara lain TLKM. BBRI, UNTR, BBCA, dan INTP.
"Namun kami prediksi, arus dana asing yang keluar baru akan reda pada kuartal ketiga. Tentu saja jika terdapat kejelasan mengenai arah dari perekonomian global," jelasnya.
JAKARTA - Aksi beli selektif investor terhadap saham-saham berharga rendah namun memiliki fundamental bagus, turut mengerek performa indeks harga
BERITA TERKAIT
- Tingkatkan Pelayanan, KAI Logistik Pangkas Waktu Tempuh Rute Bandung–Surabaya
- Kementerian BUMN Gelar Workshop Penggunaan AI Dalam Komunikasi Media Sosial
- Distribusikan Pupuk Bersubsidi, Petrokimia Gresik Siapkan Stok Lebih dari 372 Ribu Ton
- Sentinel VIP Indonesia Hadirkan Layanan dengan Konsep No Win-No Fee
- Pertamina Sukses Menjaga Pasokan Energi Nasional Selama Periode Natal dan Tahun Baru
- Makan Bergizi Gratis Bikin Warganet Nostalgia Momen Pembagian Susu di Sekolah