Blusukan ke Pasar, Ganjar Buka-bukaan soal Stategi 'Sat-Set' untuk Harga Pangan
jpnn.com, JAKARTA - Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyatakan komitmennya untuk menstabilkan harga pangan bersama calon Wakil Presiden Mahfud MD saat menjadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia 2024.
Hal itu diungkapkan Ganjar saat blusukan ke Pasar Pucang, Gubeng, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (13/1).
Pada kesempatan tersebut, Ganjar berdialog dengan beberapa pedagang sayur, buah-buahan, hingga beras.
Ganjar pun mengetahui gejolak harga bahan pokok yang ada di pasar tersebut.
“Ada informasi mulai turun, harga tomat sedikit naik, harga bawang merah, dan memang kemarin ketemu petani di Brebes betul harganya relatif di tingkap petani jatuh,” kata Ganjar usai meninjau pasar Pucang, Gubeng, Surabaya, Jawa Timur Sabtu (13/1).
Ganjar menyebut bahwa harga pangan masih menjadi keluhan yang disampaikan masyarakat kepadanya. Namun, dia mengaku sudah mempunyai pengalaman untuk mengendalikan harga bahan pokok ini.
Sebagai contoh saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar pernah meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Harga dan Produksi Komoditi (SiHaTi) untuk mengendalikan inflasi di wilayahnya.
“Sebenarnya kami punya pengalaman di Pemprov Jateng waktu itu ada aplikasi si hati. Sistem informasi hanya komoditi itu bisa menjangkau. Maka setiap pasar, apalagi pasar induk selalu di update terus datanya maka bisa tahu, apalah karena situasinya suplainya kurang atau panennya gagal, atau karena cuaca, bisa lebih tahu cepat ya,” jelas Ganjar.
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyatakan komitmennya untuk menstabilkan harga pangan ketika menjadi Presiden RI
- Mendag Buka-bukaan Penyebab Kenaikan Harga Minyakita
- Harga Minyak Goreng Meroket, Kemendag Akui Ada Kenaikan
- Pengamat Tata Kota Sebut Aparat Lemah kepada Preman Bisa Hilangkan Kepercayaan Publik
- Pembongkaran Pasar Tumpah Bogor Dibatalkan, Warga Ancam Bongkar Sendiri
- Harga Pangan Hari Ini, Bawang Merah Mulai Merangkak Naik
- Donald Trump Menang, Indonesia Perlu Waspadai Fluktuasi Pasar