BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami NTB, Polisi Tetap Siaga
jpnn.com, LOMBOK - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG resmi mencabut peringatan dini tsunami usai gempa berkekuatan 7 SR mengguncang Nusa Tenggara Barat, Minggu (5/8) malam WIB.
BMKG sebelumnya sempat meminta warga di NTB menyelamatkan diri dengan mencari tempat tinggi. Namun, sekitar pukul 20.40, peringatan itu resmi dicabut. Tsunami diperkirakan tak akan terjadi lagi.
"Peringatan dini tsunami sudah dicabut oleh BMKG, suasana sudah aman,” kata Kepala BMKG Pusat Dwikorita Karnawati di Jakarta, Minggu (5/8).
Warga pun diminta tetap tenang dan menjauhi bibir pantai. Dengan begitu, warga akan aman.
"Meski prediksi gelombang paling tinggi setengah meter, tapi kami minta masyarakat segera jauhi bibir pantai dan mencari tempat yang jauh lebih tinggi. Upayakan untuk tetap tenang dan tidak panik,” sambung dia.
Dwikorita memaparkan hingga pukul 19.51 WIB, telah terjadi 16 kali gempa susulan, tapi dengan kekuatan yang jauh lebih kecil. Namun demikian, dia meminta masyarakat untuk terus waspada dan tidak mendiami bangunan atau rumah yang rawan runtuh.
Terpisah, Kapolres Lombok Timur AKBP Eka Fathurrahman mengatakan, pihaknya telah berupaya mengevakuasi sejumlah warga ke posko-posko yang sudah ada sebelumnya.
“Masyarakat keluar rumah dan listrik sempat padam tadi. Di sini kami masih siaga, masih ada pos dan posko, masih ada pasukan siap mengevakuasi,” tandas dia. (cuy/jpnn)
BMKG sebelumnya sempat meminta warga di NTB menyelamatkan diri dengan mencari tempat tinggi.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Gempa Berkekuatan 5,2 Magnitudo Guncang Sukabumi Bagian Tenggara
- Cuaca Hari Ini: Hujan Berpotensi Mengguyur Mayoritas Kota Besar di Indonesia
- Ada Potensi Bencana Akhir Tahun, Basarnas Menyimulasikan Gedung-Gedung di Jakarta Runtuh
- Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini: Hujan Ringan di Sebagian Besar Indonesia
- BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem, Wilayah Ini Waspada!
- Prakiraan Cuaca BMKG, Jakarta Diguyur Hujan dari Siang Sampai Malam Hari