BMKG: Cuaca Ekstrem di Jateng Bertahan sampai Februari 2025
jpnn.com - SEMARANG - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG memprakirakan cuaca ekstrem masih akan menerjang Jawa Tengah hingga awal Februari 2025.
Koordinator Bidang Observasi, dan Informasi Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Giyarto mengatakan terjadinya cuaca ekstrem yang disertai hujan, dan angin kencang itu disebabkan banyak faktor.
"Terutama lantaran meningkatnya Monsun dingin Asia yang menyebabkan suhu udara menjadi lebih dingin dari biasanya," kata Giyarto, Jumat (31/1).
Termasuk tekanan rendah di utara Australia yang menyebabkan peningkatan kecepatan angin. Berikutnya, pertemuan dua masa udara antara Asia dan Australia ini memicu eskalasi hujan menjadi ekstrem.
"Diperkirakan cuaca ekstrem ini akan bertahan sampai akhir Januari hingga awal Februari, walaupun karakteristik di beberapa wilayah berbeda," ujar Giyarto.
Dia mengatakan kondisi saat ini merata di sebagian besar daerah Jateng. Potensi bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, hingga pohon tumbang amat besar terjadi.
"Ada yang memang durasi hujan panjang, ada yang tidak panjang, tetapi intensitas meningkat, lalu ada hujan lagi, polanya seperti itu," katanya.
Pihaknya telah menggelar rapat koordinasi bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng terkait cuaca ekstrem beserta dampak yang ditimbulkan.
Cuaca ekstrem yang disertai hujan dan angin kencang di Jateng itu disebabkan banyak faktor. Cek di sini.
- 60 Kasus Penyakit Mulut dan Kuku Ditemukan di Riau
- BPBD Jateng Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca di Laut Jawa
- Hujan Seharian, Plafon Sekolah Negeri di Semarang Ambrol, 2 Siswa Masuk RS
- Cuaca Ekstrem, Kota Semarang Dilanda Banjir, Longsor hingga Pohon Tumbang
- Tanah Longsor, Banjir & Angin Kencang Melanda Kabupaten Kudus
- Banjir Melanda Jakarta, Pemprov Bakal Memodifikasi Cuaca