BMKG: Cuaca Ekstrem Masih Melanda Cirebon
jpnn.com, MAJALENGKA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kertajati memprakirakan selama sepekan ke depan wilayah Cirebon, Jawa Barat, mengalami potensi cuaca ekstrem.
Hal ini dikarenakan berkurangnya pola tekanan rendah di Belahan Bumi Utara (BBU) dan meningkatnya pola tekanan rendah di wilayah Belahan Bumi Selatan (BBS) mengindikasikan terjadinya peningkatan aktivitas Monsun Asia.
"Masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin," kata Prakirawan Cuaca BMKG Stasiun Kertajati Faa Iziyn di Majalengka, Minggu (5/1).
Menurutnya, kondisi ini dapat menyebabkan penambahan massa udara basah di wilayah Indonesia, meningkatnya pola tekanan rendah di BBS (sekitar Australia) dapat membentuk pola konvergensi (pertemuan massa udara) dan belokan angin menjadi signifikan meningkatkan pertumbuhan awan hujan.
"Kondisi ini tentunya dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan cukup signifikan," ujarnya.
Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan potensi cuaca ekstrem dan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang berpotensi terjadi.
"Intensitas hujan tinggi di atas 300 mm per bulan dan ini tentu perlu diwaspadai," katanya. (antara/jpnn)
BMKG Stasiun Kertajati memprakirakan selama sepekan ke depan wilayah Cirebon mengalami potensi cuaca ekstrem.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Prakiraan Cuaca Hari Ini 23 November: Hujan Ringan & Deras Disertai Petir di Mayoritas Kota Besar
- Prakiraan Cuaca Jakarta Jumat Ini, Hujan dari Pagi Sampai Sore
- 2 Rumah Warga di Trenggalek Rusak Parah Diterjang Longsor
- 3 Korban Longsor di Purworejo Ditemukan Sudah Meninggal Dunia
- Satu Keluarga di Bruno Purworejo Tertimbun Longsor, 3 Orang Meninggal
- Banjir Bandang Melanda Sejumlah Desa di Wilayah Selatan Karawang