BMKG Keluarkan Peringatan Dini, Waspada Sampai 6 Juni
jpnn.com, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan potensi rob atau pasang besar yang menyebabkan luapan air laut masih berlangsung pada awal bulan Juni.
Kondisi itu khususnya akan terjadi di perairan utara Jawa.
"Hal ini disebabkan pada awal Juni memasuki periode bulan purnama (full moon/spring tide) yang mengakibatkan kondisi pasang cukup tinggi di beberapa wilayah Indonesia," kata Plt Deputi Bidang Meteorologi BMKG Herizal, Kamis (4/6).
Potensi rob masih perlu diwaspadai hingga 6 Juni 2020, mengingat kondisi spring tide (full moon) dan anomali tinggi muka laut positif, sehingga mengakibatkan tinggi muka air laut akan lebih tinggi daripada kondisi normal.
Masyarakat, terutama yang mata pencaharian dan beraktivitas di pesisir atau pelabuhan diharapkan meningkatkan kewaspadaan dan upaya mitigasi terhadap potensi bencana rob terutama untuk daerah-daerah pantai berelevasi rendah seperti pesisir utara Jakarta, Pekalongan, Cirebon dan Semarang.
Herizal mengatakan selain dari faktor astronomis, faktor fisis laut juga sangat mempengaruhi terhadap kejadian rob, di mana hasil analisis dari model gelombang laut teridentifikasi tinggi gelombang di Laut Jawa mencapai 2,5 meter hingga 4,0 meter yang dibangkitkan oleh angin yang berhembus persisten dengan kecepatan hingga 25 knot (46 km/jam).
Ditinjau dari sisi klimatologis, anomali tinggi muka air laut pada Mei dan Juni di Perairan Indonesia bernilai positif atau berada di atas Mean Sea Level (MSL).
Selain itu juga dengan adanya pola arus laut persisten yang diakibatkan aktivitas monsoon dingin Australia yang cukup kuat pada periode ini, ikut berperan terhadap peningkatan kenaikan tinggi muka air laut yang terjadi di perairan utara Jawa.
BMKG secara khusus menyebut pesisir utara Jakarta, Pekalongan, Cirebon dan Semarang.
- Gempa Berkekuatan 5,2 Magnitudo Guncang Sukabumi Bagian Tenggara
- Letjen TNI (Purn) Sumardi Melantik DPD Pejuang Bravo Lima Daerah Khusus Jakarta
- Cuaca Hari Ini: Hujan Berpotensi Mengguyur Mayoritas Kota Besar di Indonesia
- Setelah 38 Tahun, Warga Kebon Kosong Jakarta Pusat Dapat Nikmati Layanan Air PAM
- 34 Persen Pelajar SMA di Jakarta Terindikasi Gangguan Mental Emosional
- Sambut Natal, Touring Bela Negara Series Santuni Panti Asuhan di Jakarta Selatan