BMKG Pastikan Saat Mudik Cuaca Kemarau

jpnn.com, JAKARTA - Humas BMKG Hary T. Djatmiko menuturkan, diperkirakan pada saat musim arus mudik dan balik Lebaran tahun ini cuaca musim kemarau.
Hal itu terjadi di sebagaian besar wilayah, khususnya di Jawa dan Sumatera.
Tapi, kondisi kemarau tersebut tidak sekering pada 2015 dan tidak sebasah 2016. "Boleh dikatakan kemarau normal. Dimungkinkan ada hujan. Tapi, hujannya bukan seperti di masa transisi (pancaroba, Red) atau bukan di musim penghujan," ujar Hary.
Meski begitu, tidak berarti potensi bencana hidrometeorologi sama sekali tidak ada. Hary menyatakan, potensi tetap ada karena wilayah Indonesia yang begitu luas.
Maka, masyarakat tetap harus berhati-hati bila melewati daerah-daerah yang berbukit dan rawan longsor. "Kadarnya tidak sebanyak di musim penghujan sama musim transisi," tambah dia.
Khususnya untuk wilayah yang berada di sebelah utara garis khatulistiwa yang diperkirakan menuju musim hujan.
Berbeda dengan kawasan di sebelah selatan garis khatulistiwa. "Nanti akan kita update secara berkala. Bahkan hingga tiga hari menjelang mudik," imbuh dia.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, pada saat arus mudik dan balik, BMKG terus menyiagakan petugas di seluruh kantor mereka yang tersebar di berbagai provinsi. Juga, petugas di bandara.
Kondisi kemarau tahun inii sedikit berbeda karena tidak sekering pada 2015 dan tidak sebasah 2016.
- Contraflow dari KM 36 Hingga KM 70 Tol Jakarta-Cikampek
- Volume Kendaraan Meningkat, Polisi Mulai Lakukan One Way di Tol Kalikangkung hingga Bawen
- One Way Nasional GT Cikatama – Kalikangkung sampai Jam Berapa?
- H-4 Lebaran, Arus Mudik Jalur Selatan Nagreg Mulai Ramai
- TNI Kerahkan 66.714 Personel untuk Bantu Amankan Arus Mudik Lebaran 2025
- Begini Situasi Arus Lalu Lintas Jalur Mudik Jabar pada H-5 Lebaran 2025