BMKG Perkuat Kolaborasi Pentahelix untuk Mitigasi Bencana Alam

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan tak bisa bekerja sendiri untuk mitigasi bencana di Indonesia.
Dia menyebut partisipasi aktif dari kelima unsur Pentahelix (pemerintah, akademisi, industri, komunitas, dan media) menjadi kunci dalam manajemen bencana.
"Kekuatan kolaboratif dengan strategi pentahelix, termasuk akademisi dan kalangan kampus,” ungkap Dwikorita dalam Kuliah Umum Sekolah Lingkungan Universitas Indonesia, Jakarta, Kamis (17/2)
Dwikorita mengungkapkan kolaborasi yang dimaksud yaitu membangun kesadaran bersama antara kelima unsur tersebut bahwa Indonesia rawan bencana.
Dengan memiliki pemahaman yang sama soal bencana, maka berbagai upaya pencegahan dan strategi di tiap daerah dapat diterapkan dengan baik sehingga bisa menekan potensi timbulnya korban.
"BMKG terus berpacu dalam menyajikan data yang tidak sekadar cepat, namun juga tepat dan akurat. Kami harap data dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk meminimalkan potensi kerugian akibat bencana,” kata dia.
Dwikorita menjelaskan selama ini BMKG sendiri aktif melakukan upaya mitigasi dengan masyarakat melalui forum Sekolah Lapang Gempa (SLG) dan Sekolah Lapang Nelayan (SLN).
Melalui kedua forum tersebut BMKG membangun komunikasi dua arah terkait berbagai potensi bencana yang ada di wilayah para peserta forum.
BMKG memperkuat kolaborasi pentahelix dengan berbagai unsur untuk mitigasi bencana alam.
- Dedi Mulyadi Segera Teken Pergub, Larang Alih Fungsi Lahan Perkebunan & Pertanian untuk Cegah Bencana
- Prakiraan Cuaca BMKG, Sebagian Kota Besar Diguyur Hujan Ringan Hari Ini
- BMKG Imbau Waspadai Potensi Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-Laki
- Dedi Mulyadi Minta Masyarakat Jabar Tobat Ekologi di Bulan Ramadan
- Waspada, BMKG Ungkap Wilayah Indonesia yang Berpotensi Diguyur Hujan Hari Ini
- Hujan Lebat & Cuaca Ekstrem Bakal Melanda Sumsel Selama 5 Hari