BMKG Sebut Perubahan Iklim Indonesia Makin Kompleks
jpnn.com, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan Indonesia menghadapi tantangan bencana dan perubahan iklim yang makin kompleks dan penuh ketidakpastian.
Oleh karena itu Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menegaskan zero victim menjadi sistem yang selalu dibangun oleh instansinya.
Dia menyebut tolok ukur keberhasilan sistem peringatan dini, yakni berada pada zero victim.
Hal itu diungkapkan Dwikorita saat memberi sambutan dalam acara Webinar Talkshow Dewan Pembelajar BMKG Corporate University & Ekspos Inovasi Aksi Perubahan Alumni, Jakarta, Kamis (7/4).
Menurut Dwikorita, BMKG terus memacu seluruh sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki untuk membangun sistem peringatan dini multibencana yang tidak hanya cepat, tetapi juga tepat dan akurat.
"Peringatan dini ya benar-benar harus dini. Prediksinya harus cepat, tepat, dan akurat. Dengan begitu, kami bisa menekan jumlah kerugian materil dan nyawa akibat bencana," ungkap
Dwikorita menilai perlu aksi mitigasi yang terstruktur, sistematis, dan massif.
BMKG juga terus berbenah dan mendorong untuk menjadi Center of Excellence menyusul keharusan organisasi untuk mengubah paradigma pengelolaan ASN menjadi Human Capital.
BMKG menyebutkan Indonesia menghadapi tantangan bencana dan perubahan iklim yang makin kompleks dan penuh ketidakpastian.
- Gempa Berkekuatan 5,2 Magnitudo Guncang Sukabumi Bagian Tenggara
- Cuaca Hari Ini: Hujan Berpotensi Mengguyur Mayoritas Kota Besar di Indonesia
- Tolak Program PSN Baru, Senator Paul Finsen Mayor Minta Presiden Tinjau Ulang
- Dirut Bank Mandiri Sebut Indonesia Punya Peran Vital dalam Perubahan Iklim Global
- Ada Potensi Bencana Akhir Tahun, Basarnas Menyimulasikan Gedung-Gedung di Jakarta Runtuh
- Menko AHY Minta Ada Sistem Peringatan Dini Terhadap Transportasi Selama Nataru