BMNU: Ahok Sudah Tidak Bisa Ditoleransi
jpnn.com - jpnn.com - Permintaan maaf dan klarifikasi Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama terkait ucapannya ke Rais Amm PB NU KH Ma'ruf Amin ternyata belum mampu memuaskan semua elemen Nahdliyin.
Barisan Muda Nahdlatul Ulama (BMNU) menganggap pernyataan dan tindakan terdakwa kasus dugaan penistaan agama itu tidak bisa ditoleransi lagi.
Kata aktivis BMNU Syarif, bekas bupati Belitung Timur 17 bulan itu berulang kali berbuat "onar" dan melontarkan pernyataan kontroversi.
"Tetapi, selalu ngeles dan minta maaf. Juga minta publik memahami dan memaafkannya," ujarnya di Jakarta, Rabu (1/2).
Syarif juga tidak percaya ucapan kuasa hukum Ahok yang menyatakan tak berniat melaporkan Kiai Ma'ruf karena tudingan memberikan kesaksian palsu dalam persidangan.
"Sudah jelas pernyataan ancaman (Ahok) itu ditujukan untuk Abah Kiai, bukan untuk saksi pelapor," jelas sekretaris Komisi A DPRD DKI tersebut.
Apalagi, katanya, energi umat Islam dalam beberapa bulan terakhir banyak terkuras hanya untuk penegakkan hukum secara adil dalam kasus Ahok tersebut.
"Kami dari BMNU akan membuat perhitungan sendiri, jika diizinkan para sepuh kiai bergerak untuk mengembalikan marwah ulama," imbuh Syarif mengingatkan.
Permintaan maaf dan klarifikasi Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama terkait ucapannya ke Rais Amm PB NU KH Ma'ruf Amin ternyata belum mampu
- Momen Ridwan Kamil Soroti Kerja Ahok dan Anies di Debat Pilgub Jakarta
- Ketika Ridwan Kamil Jadikan Ahok & Anies Sasaran Tembak di Debat Terakhir
- Sindir Pram-Rano di Debat, Ridwan Kamil Menyeret Nama Ahok
- Sebelum Ahok Jadi Elite Partai, PDIP Sudah Pertimbangkan Anies Jadi Cagub Jakarta
- Sebelum Ahok Jadi Pengurus, PDIP Masukkan Anies ke dalam Bursa Cagub DKI
- Seusai Dilantik, Empat Menteri dari NU Minta Restu Rais Aam dan Ketum PBNU