BNBP Tetapkan 30 Daerah di Jateng Darurat Kekeringan & Karhutla
jpnn.com, SEMARANG - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menetapkan 30 daerah di Jawa Tengah (Jateng) berstatus siaga bencana kekeringan.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan kondisi di Jateng sudah menunjukkan musim kemarau, meski prediksi BMKG tidak sebesar 2023.
"Untuk pekan ketiga Juli ke depan untuk Provinsi Jateng curah hujan hanya 50 milimeter sehingga sudah masuk kemarau," katanya, di Kantor Gubernur Jateng, Selasa (23/7).
Dia menyebut hal itu dipengaruhi adanya El Nino yang memperparah kemarau tahun lalu. Meski tahun ini tidak ada El Nino, pihaknya meminta seluruh pihak waspada kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan atau karhutla.
"BNPB mencatat meskipun di awal tahun sampai pertengahan tahun, bencana di Jateng relatif tidak banyak, relatif aman, jadi kita tetap harus waspada," katanya.
Sementara lima daerah yang tidak dilanda kekeringan, yaitu Kabupaten Banjarnegara, Kota Magelang, Kota Tegal, Kota Semarang, dan Kota Pekalongan.
Lainnya atau 30 kabupaten/ kota tergolong daerah siaga darurat kekeringan dan karhutla itu mendapat bantuan peralatan penanggulangan bencana.
Masing-masing daerah menerima anggaran sebesar Rp 200 juta. Sementara untuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng senilai Rp 300 juta.
Darurat kekeringan & karhutla, BNPB menetapkan sebanyak 30 daerah di Jateng ini.
- Bencana Longsor di Temanggung Tewaskan Satu Warga
- Banjir di Bangli Menewaskan Seorang Bocah Tewas
- 2 Korban Banjir dan Longsor di Sukabumi Belum Juga Ditemukan
- Banjir dan Longsor Sukabumi: 10 Warga Meninggal Dunia, Eros dan Oji Masih Dicari
- 2 Orang Meninggal Akibat Banjir dan Longsor di Kabupaten Lebak
- Banjir dan Longsor di Sukabumi, 2 Warga Meninggal, 10 Jembatan Putus