BNI Incar Pengelolaan Reksadana Rp 9 Triliun
jpnn.com - JAKARTA – PT BNI Asset Management (BNI-AM) menargetkan dana kelolaan reksadana (AUM) sepanjang tahun ini bakal menembus Rp 9 triliun atau tumbuh 30,43 persen dibandingkan perolehan dana kelolaan di periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 6,9 triliun. Sampai dengan Maret 2014, total dana kelolaan perseroan telah mencapai Rp 8,2 triliun.
“Kami optimis bisa di atas Rp 9 triliun. Mungkin, Rp 10 triliun. Sebelumnya, kami targetkan Rp 9,5 triliun,” kata Direktur BNI-AM Isbono MI Putro di Jakarta, Rabu (16/4).
Dari jumlah tersebut, komposisi dana kelolaan mayoritas masih didominasi reksadana terpoteksi sebesar 40 persen, reksadana saham sekitar 20 persen dan sisanya pendapatan tetap dan Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT).
Untuk menggenjot perolehan tersebut, pihaknya akan meluncurkan beberapa produk lagi tahun ini salah satunya RDPT. “Kami harapkan juga akan membantu penambahan AUM tahun ini meski untuk RDPT masih menunggu lembaga penunjangnya,” ucap dia.
BNI-AM juga meluncurkan produk reksadana saham sektoral “BNI-AM Dana Saham Sektoral” untuk memenuhi kebutuhan investasi jangka panjang. Dalam pemenuhan investasinya, portofolio produk ini menekankan aspek 30 saham unggulan dengan kecenderungan saham-saham berkapitalisasi besar dan menengah.
Isbono mengatakan, portofolio reksa dana ini akan dimonitor secara berkala yakni sebulan sekali untuk melihat kesesuaian dengan kondisi pasar. “Sebagian portofolio saham akan diarahkan ke sektor keuangan, konsumer, dan semen,” sebutnya.
Reksadana ini sendiri ditujukan ke investor institusi dan investor ritel. Untuk investor ritel, perusahaan akan bekerja sama dengan jaringan agen penjual reksadana yakni bank BNI yang tersebar di 41 cabang di 15 kota dan BNIsecurities dengan 70 outlet di 25 kota. “Kami targetkan dana kelolaan produk ini bisa mencapai Rp 500 miliar hingga akhir tahun 2014,” katanya. (lum/indopos.co.id)
JAKARTA – PT BNI Asset Management (BNI-AM) menargetkan dana kelolaan reksadana (AUM) sepanjang tahun ini bakal menembus Rp 9 triliun atau
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi