BNI Syariah Tidak Bertumpu pada Gadai Emas
Sabtu, 24 Maret 2012 – 13:26 WIB
JAKARTA - Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah tidak bertumpu pada gadai emas semata. Itu menyusul fluktuasi harga emas yang tidak pernah surut belakangan. Karena itu, dalam menggenjot kinerja sepanjang tahun ini gadai emas bukan lagi sebagai ujung tombak mendongkrak pertumbuhan bank itu. ”Memang tahun sebelumnya juga begitu. Kami tidak terpaku pada salah satu instrumen,” tutur Bambang Widjanarko, Direktur Bisnis BNI, di Jakarta.
Bambang menuturkan kalau pada 2011 gadai emas sedikit mendominasi itu bukan sebagai andalan utama. Kondisi yang terjadi itu murni karena antusiasme dan animo masyarakat yang luar biasa tinggi. Karena animo tinggi maka manajemen memanfaatkan situasi tersebut dengan sebaik-baiknya. ”Kami tidak pernah menjadi gadai emas sebagai ujung tombak,” jelasnya.
Meski begitu sebut Bambang, pihaknya tidak mengabaikan fakta akan gadai emas sebagai ladang bisnis. Manajemen terus melakukan monitoring terhadap gejolak yang terjadi di market. Selain itu, perseroan juga terus melakukan kajian dan memelajari peluang gadai emas dari waktu ke waktu.
”Kami lihat dan kumpulkan segala kemungkinan untuk memanfaatkan peluang yang ada,” ucap Bambang. Memang kalau mengacu pada catatan 2011, gadai emas relatif tinggi. Di mana nasabah di bawah Rp 250 juta lebih banyak. Nah, dengan keluarnya kebijakan Bank Indonesia (BI) soal gadai emas maka harus dicari strategi guna membididk nasabah dengan minimum Rp 250 juta. (far)
JAKARTA - Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah tidak bertumpu pada gadai emas semata. Itu menyusul fluktuasi harga emas yang tidak pernah surut
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi