BNN Bantah Kecolongan
Kamis, 31 Januari 2013 – 17:38 WIB
JAKARTA - Sejumlah ahli yang dimintai pendapat oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebut derivat chatainone atau zat 3,4 methylenedioxy methcathinone atau lebih dikenal sebagai methylone (M1) bukanlah barang baru di Indonesia. Namun BNN tidak mau disebut kecolongan, dengan alasan kasusnya baru ditemukan.
Deputi Pemberantasan dan Penindakan BNN, Benny Mamoto sendiri mengakui bahwa zat yang disebut narkoba jenis baru itu sudah beredar luas di tanah air. Hal itu baru diketahui dari adanya tangkapan di Polres Samarinda.
"Dari temuan ini peredaran barang ini sudah meluas. Kita fokus ke barang bukti yang selama ini beredar. Ternyata ada narkoba jenis lain, dan efeknya lebih keras," kata Benny di Kantor BNN, Jakarta, Kamis (31/1).
Kendati demikian, BNN menolak disebut kecolongan. "Bukan kecolongan, ada hikmah dari penangkapan ini. Mohon teman-teman jangan lihat 2 linting ganja. Kalau dari segi kuantitas kami sudah memusnahkan jutaan hektar ladang ganja di Aceh, Medan," bantahnya.
JAKARTA - Sejumlah ahli yang dimintai pendapat oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebut derivat chatainone atau zat 3,4 methylenedioxy methcathinone
BERITA TERKAIT
- Wahai Honorer Lulus PPPK 2024, Senyum dong, Ini soal Gaji Perdana
- Kabar Gembira untuk Honorer Tua Gagal PPPK 2024 Tahap 1
- BMKG Pantau Bibit Siklon Tropis 97S, Wilayah Ini Wajib Waspada
- 5 Berita Terpopuler: Ide Terobosan Baru soal Seleksi PPPK, Hapuskan Diskriminasi di UU ASN, 90 Ribu Honorer Bakal Menggugat
- Seluruh Honorer Pelamar Seleksi Tahap 2 jadi PPPK Paruh Waktu, Waduh
- Sudah Ada Kepastian Besaran Gaji PPPK Paruh Waktu, Tanpa Tunjangan